Singaraja (Antara Bali) - Para pengrajin anyaman bambu di Desa Tigawasa, Kabupaten Buleleng, Bali, memasarkan berbagai jenis anyaman bambu melalui media sosial (facebook) untuk menarik minat para pengguna dalam jaringan lebih luas.
"Saya promosikan lewat `facebook` dan hasilnya sangat luar biasa. Omzet bisa meningkat hampir 100 persen lebih," kata Made Wiguna, salah satu pengrajin di desa setempat, Jumat.
Ia mengatakan, sebelum memasarkan berbagai jenis anyaman bambu melalui medsos, dalam sebulan dirinya hanya mendapatkan penghasilan tidak lebih dari Rp1 juta saja.
Tetapi, kini dalam sebulan bisa mendapatkan omzet bersih lebih dari Rp2 juta seiring padatnya pemesanan dari berbagai kalangan di wilayah Bali bagian utara.
Keadaan tersebut menurutnya menjadi angin segar karena selama ini tidak mendapatkan penghasilan mencukupi dari jerih payah mengayam bambu. "Selama ini paling hanya menunggu pesanan dari pengepul dan kadang-kadang ada yang beli ke desa kami," tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, keahlian mempromosikan berbagai jenis kerajinan melalui jejaring sosial merupakan hasil pembinaan dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Buleleng.
Wiguna berharap, ke depan semakin banyak pengrajin memasarkan hasil kerajinannya melalui media sosial sehingga dapat mengangkat derajat kehidupan penduduk lokal di wilayah desa itu. (ADT)