Denpasar (Antara Bali) - Masakan khas Sunda seperti yang disajikan Restoran Bumbu Desa di Jalan Raya Puputan, Renon, Kota Denpasar, digemari wisatawan maupun warga asal Belanda yang tinggal lama di Bali.
"Hampir setiap hari kami kedatangan puluhan tamu asal Negeri Kincir Angin tersebut, termasuk kalangan tua yang menginginkan suasana nostalgia," kata Sales & Marketing Bumbu Desa Eka Susanti di Denpasar, Senin.
Mereka menggemari makanan khas Sunda, salah satu alasannya karena aneka masakan yang disajikan di Bumbu Desa sesuai selera lidah warga asal Belanda.
Sedangkan bagi kaum tua yang pernah berkunjung maupun tinggal di Bandung dan daerah Jawa Barat lainnya, katanya, juga menyenangi suasana dan penyajian di Bumbu Desa yang mengesankan masa lalu.
"Kelengkapan hiasan dinding dengan aneka foto dengan obyek permainan tradisional dan suasana pedusunan Tatar Sunda tempo dulu ini menjadi daya tarik tersendiri. Mereka seolah sedang bernostalgia menikmati masa lalu," ujar Eka seraya menunjuk deretan pajangan foto di dinding.
Makanan yang sangat disukai oleh para pelancong dari negeri tersebut seperti masakan ikan gurame, empal daging sapi dan karedok.
"Banyak pelancong atau warga asal Belanda yang tinggal di sini malah menjadi pelanggan tetap kami. Mereka rutin datang ke restoran kami," ucapnya.
Memasuki tahun 2011, dia memperkirakan jumlah tamu dari kalangan pelancong maupun warga asal Belanda bertambah banyak, seiring gencarnya promosi dan kerja sama dengan berbagai pihak.
Menurut Eka, selain wisatawan dan warga asal Belanda, pelancong yang juga banyak menjadi tamunya di antaranya asal Malaysia dan China.
Ditambahkan, warga dari sekitar ibu kota Provinsi Bali juga semakin banyak yang menggemari sajian khas Bumbu Desa, terutama kalangan keluarga dan karyawan maupun eksekutif yang berkantor di sekitar Renon.
Melihat tren peningkatan tamu selama 2010, pihak Bumbu Desa berencana untuk membuka cabang baru di Bali.(*)
Bumbu Desa Denpasar Digemari Wisatawan Belanda
Senin, 3 Januari 2011 16:11 WIB