Sampit, Kalteng (Antara Bali) - Seorang pengemis kaya diamankan saat
razia gelandangan dan pengemis di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur,
Kalimantan Tengah.
"Saat razia Sabtu sore kemarin, ada pengemis yang setelah
diperiksa ternyata memiliki mobil sedan, kartu ATM dan kartu kredit.
Selain itu juga ada beberapa pengemis lainnya yang terjaring," kata
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotawaringin Timur,
Bima Ekawardhana di Sampit, Minggu.
Pengemis kaya itu adalah Arif Komady yang mengaku berasal dari
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pengakuan itu didukung bukti mobil
sedan miliknya yang menggunakan nomor polisi Kalimantan Selatan.
Arif dan dua pengemis lainnya terjaring saat Satuan Polisi Pamong
Praja bersama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotawaringin
Timur melakukan razia di kawasan Taman Kota dan ikon kota Patung
Jelawat.
Kepada petugas, Arif mengaku datang ke Sampit bersama istri dan
anaknya dengan tujuan mengemis. Cacat fisik yang dideritanya menjadi
modal baginya mencari banyak uang memanfaatkan rasa iba para dermawan.
Namun siapa menyangka, Arif ternyata bukanlah pengemis miskin yang
meminta-minta untuk berjuang agar tidak kelaparan. Arif justru dapat
dikatakan mampu secara materi dengan bukti mobil, kartu ATM dan kartu
kredit yang dimilikinya.
Menggunakan mobil sedannya, Arif mengaku dalam sebulan terakhir
sudah mengemis di beberapa kota seperti Kapuas, Palangka Raya, Kasongan,
Kereng Pangi dan Sampit. Melihat kondisi tubuhnya yang mengalami cacat,
memang orang tidak percaya bahwa dia memiliki dan mampu mengendarai
mobil, namun kenyataan tidak demikian.
Kejadian ini kembali menunjukkan fakta bahwa memang tidak sedikit
orang yang menjadikan mengemis sebagai pekerjaan. Tidak sekali ini saja,
beberapa waktu lalu petugas juga menjaring seorang pengemis perempuan
yang mengantongi uang jutaan rupiah dan sejumlah sertifikat tanah.
"Razia dilakukan karena banyaknya laporan masyarakat yang merasa
resah dengan makin banyaknya gelandangan dan pengemis. Sebagian besar
memang berasal dari luar daerah," kata Bima.
Bima mengimbau masyarakat tidak memanjakan pengemis dan
gelandangan dengan memberi mereka sumbangan. Masih banyak cara untuk
menyalurkan sedekah yakni melalui lembaga-lembaga sosial resmi yang
dapat dipertanggungjawabkan serta tepat sasaran.
Para pengemis yang terjaring, diberi arahan agar tidak mengulangi
tindakan tersebut. Selanjutnya mereka dipulangkan ke daerah asal
masing-masing. Namun khusus untuk Arif, petugas tidak perlu repot karena
Arif bisa pulang menggunakan mobil sedannya. (WDY)
Pengemis Kaya Terjaring Razia
Minggu, 12 Juni 2016 19:09 WIB