Denpasar (Antara Bali) - Pengamat pariwisata Made Widiantara Putra menilai adanya ledakan bom bunuh diri di luar negeri akan menguntungkan Bali dan tiga bulan pertama 2016, sebab wisatawan mancanegara berkunjung ke Pulau Dewata rata-rata 350.000 per bulan.
"Saya yakin satu juta turis asing berlibur ke Bali Januari-Maret 2016, sebab dua bulan saja sudah tercatat 726.625 wisman datang ke daerah ini," kata pengamat Pariwisata Made Widiantara Putra di Denpasar, Sabtu.
Masalah keamanan dan kenyamanan di daerah yang dijuluki Pulau Dewata ini sudah teruji sehingga masyarakat internasional yang berencana untuk melakukan perjalanan wisata ke daerah ini tidak perlu merasa was-was lagi.
Polisi yang dibantu petugas keamanan desa adat (Pecalang) yang namanya sudah terkenal di mancanegara tidak diragukan lagi dalam menjaga keamanan desa-desa di wilayahnya sehingga wisatawan macanegara yang sudah ada di Bali secara leluasa menikmati
keindahan alam setempat.
Made Widiantara Putra menambahkan, adanya peledakan bom bunuh diri di beberapa negara sana, maka pemerintah Indomesia juga mengambil langkah-langkah pengamanan yang lebih ketat sehingga teroris tidak bisa masuk ke wilayah Nusantara.
"Saya salut kepada pemerintah sudah mengambil langkah yang tepat dengan memburu dan menangkap mereka yang diduga teroris di negeri ini sehingga tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat serta turis asing di negeri ini," kata Made Widiantara Putra.
Sementara itu, catatan Dinas Pariwisata Bali menyebutkan, turis asing yang datang langsung dari negaranya ke Bali selama Januari-Februari 2016 sebanyak 726.625 orang bertambah 13,40 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2015 hanya 640.739 orang.
Ia mengatakan, Bali tetap menjadi daya tarik masyarakat internasional apalagi terakhir ini dinyatakan pulau terbaik kedua di dunia, sehingga masyarakat mancanegara dapat dipastikan ingin tahu bagaimana dan apa yang ada di Bali.
Promosi lebih gencar dinilai tetap penting, mengingat turis asal Tiongkok dan Australia mensuplai sekitar 47,41 persen dari seluruh kedatangan wisatawan luar negeri dan kondisi itu sangat riskan karena masyarakat internasional datang dari lebih seratus negara lainnya.
Promosi pariwisata yang diikuti pemerintah bersama komponen pariwisata yang ada cukup memadai dan hal ini terbukti adanya bencana alam gunung api yang meletus di beberapa daerah turis asing tetap saja datang ke Bali, kata Made Widiantara Putra. (WDY)