Singapura (Antara Bali) - Lebih dari separuh kerabat terdekat manusia;
primata seperti beruk, kera, dan kukang; berada di ambang kepunahan dan
membutuhkan tindakan konservasi segera menurut laporan yang diluncurkan
oleh Singapore Zoo, Selasa (24/11).
Laporan berjudul Primates in Peril: The World's 25 Most Endangered Primates, 2014-2016
yang disusun oleh 63 ahli itu menyoroti buruknya kondisi spesies
seperti siamang Hainan yang menurut perkiraan tinggal 25 individu di
alam liar.
Lebih dari separuh spesies primata dunia
diklasifikasikan sebagai terancam punah dalam Daftar Merah Spesies
Terancam Perhimpunan Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN).
Ancaman
utamanya adalah perusakan habitat, khususnya akibat pembakaran dan
pembukaan lahan hutan tropis, perburuan primata untuk makanan, dan
perdagangan satwa liar ilegal.
Daftar itu meliputi lima spesies
primata dari Madagaskar, lima dari Afrika, 10 dari Asia, dan lima dari
Amerika Tengah dan Selatan, semuanya paling membutuhkan tindakan
konservasi segera.
"Yang mengkhawatirkan 10 dari 25 primata paling terancam punah
ditemukan di Asia. Wildlife Reserves Singapore akan meningkatkan upaya
konservasi dari beberapa spesies ini," kata Dr Cheng Wen-Haur, Kepala
Ilmu Hayati Wildlife Reserves Singapore, induk perusahaan Singapore Zoo, rumah bagi 450 lebih pritama dari 49 spesies.
Dr Russell Mittermeier, Pemimpin Kelompok Primata Species Survival Comission IUCN dan Wakil Pemimpin Eksekutif Conservation International,
mengatakan pembuatan daftar Top 25 ditujukan untuk menyoroti primata
paling berisiko dan mendorong pemerintah melakukan upaya lebih.
"Dan
utamanya untuk menemukan sumber daya guna menerapkan kebijakan
konservasi yang benar-benar diperlukan. Khususnya, kami ingin mendorong
pemerintah berkomitmen pada kebijakan-kebijakan konservasi keragaman
hayati yang benar-benar dibutuhkan," katanya seperti dilansir kantor
berita Xinhua. (WDY)
Separuh Lebih Primata Terancam Punah
Rabu, 25 November 2015 15:45 WIB