Negara (Antara Bali) - Legislator dari Komisi C DPRD Jembrana mengkritik pelayanan RSU Negara, saat melakukan rapat kerja dengan instansi tersebut, Selasa.
"Saya melihat kurang ada kebersamaan antar pegawai RSU Negara, sehingga sering terkesan saling lempar tanggungjawab. Hal ini yang membuat pelayanan RSU kurang maksimal," kata Wakil Ketua Komisi C Putu Kamawijaya.
Kepada pegawai RSU, ia minta mereka untuk hormat dan menyayangi direktur, karena selama ini sering menjadi bulan-bulanan saat ada komplain masalah pelayanan.
Demikian juga kepada Direktur RSU Negara dr Made Dwipayana, ia minta agar lebih tegas dalam memimpin dan membina anak buahnya, karena ia memiliki otoritas melakukan hal tersebut.
Ia mengusulkan, manajemen rumah sakit menerapkan pemberian honor jasa pelayanan yang berbeda bagi karyawannya, tergantung kinerja mereka.
"Yang rajin bekerja dan memberikan pelayanan yang baik kepada pasien, harusnya mendapatkan honor jasa pelayanan yang lebih, sehingga ada motivasi," ujarnya.
Firlinand Taufik, anggota Komisi C mengingatkan, bagi dokter yang mendapatkan beasiswa melanjutkan ke tingkat spesialis, harus mengabdi di Kabupaten Jembrana saat lulus.
"Jangan setelah lulus pindah ke daerah lain atau kota besar. Harus ada perjanjian tertulis terkait itu," katanya.
Masalah limbah rumah sakit juga disampaikan Gede Yudha Baskara, anggota Komisi C lainnya, yang kebetulan rumahnya menjadi penyanding RSU Negara.
"Jangan sampai limbah rumah sakit mengganggu warga, termasuk polusi asap dari inseneratornya," katanya.
Legislator juga minta RSU Negara memperbaiki areal parkir, serta tidak menerima pegawai titipan, karena akan menambah beban.
Menanggapi hal itu, Dwipayana berjanji, akan melakukan pembenahan, termasuk mengejar target RSU Negara naik dari tipe C ke B agar bisa mendapatkan anggaran dari APBN.
"Kalau bisa mendapatkan anggaran dari APBN, bisa untuk memperkuat dan memperbaiki pelayanan," katanya.(GBI)
Legislator Jembrana Kritik Pelayanan RSU Negara
Selasa, 24 November 2015 18:12 WIB