Kuta (Antara Bali) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mencatat bahwa Ibu Kota Provinsi Bali itu mengalami cuaca panas yang tergolong ekstrim dengan peningkatan suhu lebih dari tiga derajat celicius.
"Berdasarkan pencatatan suhu di sekitaran Denpasar selama dua hari terakhir meningkat mencapai 37 derajat celcius dari rata-rata suhu harian mencapai 31,4 derajat celcius," kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya ditemui di kantor setempat di Tuban Kuta, Kabupaten Badung, Selasa.
Menurut dia, apabila suhu meningkat di atas tiga derajat celcius dari rata-rata suhu suatu wilayah maka hal itu dikategorikan ekstrim.
Peningkatan suhu panas itu berdasarkan pencatatan suhu di stasiun BMKG di Sanglah, Denpasar, pada 22-23 November 2015, suhu di Denpasar mencapai sekitar 37 derajat.
Suhu di Denpasar pada 21 November 2015 juga tercatat tinggi yakni 36 derajat celcius yang juga tergolong ekstrim.
Meski demikian, ekstrimnya cuaca di Denpasar bukan berarti mewakili keseluruhan cuaca di Bali.
Hal itu disebabkan karena hanya ada empat alat ukur yang berada di empat stasiun lainnya yakni di Negara, Sanglah, Ngurah Rai (bandara) dan Kahang-kahang.
Rata-rata dari pengukuran suhu di stasiun BMKG di Negara dan Ngurah Rai mengalami peningkatan rata-rata dua derajat celcius pada Senin (23/11).
Pada Senin (23/11) di Negara misalnya tercatat mencapai 34 derajat celcius atau naik sekitar dua derajat dari suhu rata-rata mencapai 32,6 derajat celcius.
BMKG memprediksi peningkatan suhu masih akan terjadi hingga beberapa hari mendatang mengingat hingga saat ini curah hujan di Bali belum merata.
Curah hujan yang mundur tersebut, lanjut dia, dipengaruhi oleh El Nino yang mengakibatkan kemarau panjang. (NWD)