Jakarta (Antara Bali) - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
meyakini telah menemukan sedikitnya 14 spesies flora dan fauna baru
dari Ekspedisi Widya Nusantara 2015 di Pulau Enggano, Bengkulu.
Ketua Tim Ekspedisi Enggano LIPI Amir Hamidy usai memberikan
keterangan pers di Media Center LIPI, Jakarta, Kamis, mengatakan
beberapa kandidat sudah sangat diyanini merupakan spesies flora dan
fauna baru.
Ia menyebut satu Zingiber sp atau tumbuhan jahe dari Enggano disebut
sebagai spesies baru, selain dua katak yang analisis genetiknya sudah
keluar.
Spesies baru lainnya yakni dua kelelawar, Pteropus sp. Dan
Rhinolophus sp., satu ikan air tawar Stiphodon sp., dua udang
Macrobrachium bariense dan M. placidulum.
"Kalau yang ngengat ada lima, tapi saya belum berani sebut (spesies
baru). Ada dua capung dan empat kupu-kupu (yang juga diyakini spesies
baru)," ujar dia.
Meski demikian, menurut dia, angka 14 tersebut masih dapat
bertambah mengingat masih ada beberapa flora dan fauna yang ditemukan di
pulau terdepan Indonesia yang menghadap langsung Samudera Hindia
tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Begitu pula sejumlah mikroba, jamur, kapang, hingga bakteri yang belum selesai diteliti manfaat dan kegunaannya.
Amir yang merupakan peneliti herpetologi pada Pusat Penelitian
Biologi LIPI juga mengatakan beberapa catatan baru juga didapat dari
ekspedisi yang dilakukan selama 12 hingga 20 hari tersebut. Dari mamalia
kecil ada Cynopterus brachyotis dan Hipposideros cervinus.
Fauna yang juga menjadi catatan baru yakni 100 jenis ngengat, 50
specimen dari empat famili kupu-kupu, dan tiga jenis lalat buah dari
satu famili. Sedangkan flora yang menjadi catatan baru yakni Etlingera
aff. pauciflora yang distribusinya hanya diketahui di Semenanjung
Malaya, dan sejauh ini belum ada catatan persebarannya di Sumatera.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) LIPI Enny Sudarmonowati
mengatakan semua hasil temuan di Enggano tentu tidak langsung diketahui
manfaatnya. Namun beberapa temuan bisa memberikan data nyata tentang
kondisi Enggano sebenarnya.
"Seperti capung, masih banyaknya fauna ini di alam menunjukkan
kondisinya yang masih baik. Ngengat saja bisa sampai 100 jenis
ditemukan," ujar dia.
Ekspedisi Enggano melibatkan peneliti lintas satuan kerja dari
Pusat Penelitian Biologi, Pusat Penelitian Bioteknologi, Pusat
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, dan Pusat Penelitian Biomaterial. (WDY)
Peneliti Yakini 14 Spesies Baru Pulau Enggano Ditemukan
Jumat, 6 November 2015 9:14 WIB