Jakarta (ANTARA) - Peneliti dan ahli bidang reproduksi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Taufiq P Nugraha mengatakan virus dapat ditemukan di sperma atau air mani.
"Memang bukan hal yang aneh pada suatu infeksi virus yang bersifat viremia, virus dapat ditemukan di air mani," kata Taufiq kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Viremia adalah masa dimana virus masuk ke peredaran darah.
Baca juga: Studi: COVID-19 bisa menular lewat seks
Dia menuturkan ada suatu artikel review yang menemukan kurang lebih 27 jenis virus yang pernah ditemukan di air mani, seperti penyakit zika atau ebola.
Menurut Taufiq memang pada saat infeksi berat dan terjadi viremia, virus bisa menembus blood-testis barrier dan akhirnya ditemukan dalam semen.
Menanggapi temuan peneliti China yang menguji air mani laki-laki yang terinfeksi COVID-19 dan menemukan minoritas yang memiliki virus SARS-CoV-2 dalam air mani, Taufiq menuturkan masih memerlukan kajian dan penelitian lebih lanjut.
Baca juga: Undiknas Denpasar siapkan Rp2 miliar/tahun untuk riset
Penelitian yang dilakukan pada 38 laki-laki terinfeksi COVID-19 yang dirawat di rumah sakit kota Shangqiu di China, ditemukan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 di sperma pada enam orang.
"Kalau melihat temuan ini menunjukkan bisa terjadi, tapi kalau viremia biasanya sudah infeksi berat karena virus sudah ke mana-mana," tuturnya.
Taufiq menuturkan hasil temuan itu masih harus dicermati lebih lanjut, karena "ini masih tahap awal sepertinya.".