Jakarta (Antara Bali) - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wuryanto, mengimbau seluruh prajurit TNI dan Polri dapat menahan diri pascabentrokan yang menewaskan salah satu anggota TNI di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, Minggu siang.
"Kepada seluruh anggota TNI AD dan Polri dimana pun berada supaya tidak terpengaruh kejadian tersebut," kata Kadispenad, di Jakarta, Minggu malam.
Brigjen Wuryanto berharap, seluruh anggota dari kedua institusi ini dapat mempercayakan masalah ini untuk diselesaikan kepada Pangdam VII/Wirabuana Mayjend TNI Bachtiar, dan Kapolda Sulselbar Irjend Polisi Anton Setiadji.
"Percayakan kepada Pangdam dan Kapolda untuk menyelesaikan masalah. Kesalahpahaman ini tidak ada hubungannya dengan satuan," imbuhnya.
Saat ini, kata dia, situasi di wilayah tersebut sudah tenang, Pangdam VII/Wrb dan Kapolda Sulselbar sudah berada di lokasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Peristiwa bentrokan itu mengakibatkan satu anggota TNI bernama Prada Yuliadi dari Batalyon Infanteri 721 Kompi Senapan B Makkasau tewas tertembak dalam keributan yang terjadi antara TNI dengan Polri di Kabupaten Polman, Provinsi Sulawesi Barat, Minggu (30/8) siang tadi.
Wuryanto menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita ketika Praka Rusmono sedang menonton balapan dengan anggota Kru MMS Racing Team Majene atas nama Umar (27). Namun, ketika asyik menonton didatangi beberapa anggota Patmor(Patroli Bermotor) dan diminta untuk tidak menonton di atas lintasan balapan.
Setelah teguran itu, teman Praka Laksono terkena tongkat Patmor hingga hampir terjatuh ke parit. Melihat itu, Praka Laksono tidak terima dan langsung menghampiri anggota Patmor tersebut seraya menegur. Anggota Patmor lainnya yang juga tidak terima mengeroyok Praka Laksono.
Pukul 14.30 Wita, Kapolres Polman AKBP Agoeng Adi Koerniawan tiba di lokasi untuk mendamaikan kedua belah pihak yang turut disaksikan Pasi Ops Dim 1402/Polmas Kapten In Martani. Kedua belah pihak akhirnya saling memaafkan.
Pukul 16.00 Wita keributan kembali pecah, namun belum diketahui pemicunya. Kemudian, terjadi penembakan terhadap anggota Kompi Senapan B Yonif 721/Mks An. Prada Yuliadi oleh anggota Polres Polmas diduga terkait kesalahpahaman dari anggota Kodim 1401/Majene sebelumnya. Akibat kejadian tersebut Prada Yuliadi terkena tembakan di bagian perut dan meninggal dunia di tempat. (WDY)