Ekonomi Bali Diperkirakan Membaik

Denpasar (Antara Bali) - Kondisi perekonomian Bali diperkirakan membaik pada triwulan III-2015, mengingat indeks tendensi konsumen (ITK) mencapai 109,58 atau meningkat dibandingkan triwulan II-2015 yang tercatat 105.42.

"Kondisi itu menunjukkan bahwa level optimisme juga mengalami peningkatan dibanding dengan triwulan sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, berbeda dengan triwulan I-2015, kenaikan ITK pada triwulan II-2015 secara dominan disebabkan oleh meningkatnya optimisme masyarakat akan kenaikan pendapatan mereka.

Indeks komponen pendapatan rumah tangga mencapai 107,51 dan peningkatan itu juga terjadi pada dua komponen lain yakni pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan serta konsumsi makanan dan non makanan yang indeksnya masing-masing mencapai 100,08 dan 107,20.

ITK Provinsi Bali pada triwulan III-2015 diperkirakan mencapai 109,58, indeks perkiraan ini memprediksikan bahwa kondisi ekonomi konsumen akan kembali mengalami kenaikan tingkat optimisme pada triwulan berikutnya.

Panasunan Siregar menambahkan, perkiraan membaiknya kondisi ekonomi pada triwulan IV-2015 didorong oleh keyakinan akan meningkatnya pendapatan yang tergambar pada indeks prediksi sebesar 112,87 serta keyakinan meningkatnya konsumsi atau pembelian barang tahan lama dengan indeks prediksi mencapai 103,78.

ITK merupakan indeikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan BPS melalui survei tendensi konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan yang berjalan dan perkiraan triwulan mendatang.

ITK disusun berdasarkan sejumleh komponen yang terkait dengan ekonomi rumah tangga seperti penghasilan, kenaikan harga terhadap kemampuan konsumen serta tingkat konsumsi barang dan jasa.

Nilai indeks yang dihasilkan berada pada rentang 0-200, di mana nilai lebih dari 100 mencerminkan terjadinya perbaikan kondisi ekonomi dan sebaliknya.

Jumlah sampek STK di bali sebanyak 380 rumah tangga yang tersebar di lima kabupaten dan kota yang meliputi Kabupaten Tabanan, Badung, Klungkung, Buleleng dan Kota Denpasar, ujar Panasunan Siregar. (WDY)