Beijing (Antara Bali) - Indonesia bersama 56 negara pendiri Bank
Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) pimpinan Tiongkok menandatangani
pasal-pasal mengenai asosiasi pendirian lembaga baru itu, di Balai Agung
Rakyat, Beijing, Senin.
Penandatangan dilakukan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
yang mengatakan pemerintah Indonesia telah menyiapkan dana Rp3 triliun
untuk memantapkan keikutsertaan dalam AIIB.
Bambang menambahkan, selain mengalokasikan dana keikutsertaan di
APBN, Indonesia juga siap mengajak beberapa negara lain masuk ke sistem
ini agar memiliki posisi tawar voting rights dalam lembaga multilateral yang telah diikuti 57 negara ini. "Kita mengajak tiga atau empat negara, tapi mayoritas ASEAN, kecuali ASEAN ada Maladewa juga," ujar dia.
AIIB dibentuk di Beijing untuk mendukung konektivitas, integrasi,
peningkatan ekonomi menyeluruh serta daya saing Asia, dan untuk menutup
kesenjangan dalam pembiayaan infrastruktur yang belum dipenuhi bank
pembangunan multilateral lain.
Indonesia menganggap penting AIIB karena bermanfaat dalam
mempercepat pembangunan infrastruktur dalam negeri yang mencakup energi,
transportasi, telekomunikasi pembangunan pertanian dan infrastruktur
pedesaan, sanitasi dan air bersih, perlindungan lingkungan, logistik dan
sektor produktif lain.
Australia menjadi negara pertama yang menandatangani dokumen di Balai Besar Rakyat di Beijing itu. Bank yang menjadi saingan Bank Dunia itu akan memiliki dana miliaran
dolar AS untuk dipinjamkan dan diperkirakan segera beropersi tahun ini.
Bank tersebut dianggap berfungsi sama dengan Bank Dunia dan
Bank Pembangunan Asia sokongan AS dan Jepang yang menolak bergabung
dengan AIIB.
Kantor Berita AFP menulis Washington bahkan berusaha membujuk
sekutu-sekutunya untuk tidak bergabung namun negara-negara Eropa
termasuk Inggris, Prancis dan Jerman malah ikut menandatangani pendirian
AIIB karena mereka berusaha memperkuat hubungan dengan Tiongkok yang
menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia. Tiongkok memiliki hak istimewa karena menjadi pemegang saham
terbesar sehingga memiliki kekuatan veto dalam bank regional baru itu,
tulis Wall Street Journal bulan ini. (WDY)
Indonesia Tandatangani Pendirian AIIB
Senin, 29 Juni 2015 14:49 WIB