Denpasar (Antara Bali) - Masyarakat Jepang meminati berbagai jenis produk kerajinan patung bambu Bali karena memiliki nilai seni dan keunikan tingkat tinggi yang sangat menarik dipandang mata.
"Jepang menjadi salah satu pengimpor terbesar produk kerajinan bambu Bali selain Amerika Serikat dan Australia," kata Made Wisatwan, salah seorang perajin patung bambu di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, beberapa jenis kerajinan patung bambu yang sangat diminati masyarakat Jepang seperti patung manusia dengan berbagai ekpresi, ukiran bambu berbentuk hewan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Ia menambahkan, ukiran bambu memang memiliki karakteristik tersendiri, bambu memiliki serat yang kokoh sehingga menghasilkan ukiran yang kuat dan awet.
Selain itu, ia mengatakan, bambu memiliki berbagai macam jenis dan ukuran sehingga lebih mudah diolah menjadi ukiran yang berbeda satu dengan yang lain.
"Semakin unik bentuk bambu itu, maka semakin menarik ukiran yang dihasilkan, kami semakin tertantang untuk membuat kreasi jenis baru jika melihat model bambu yang unik dan menarik," ungkap dia.
Ia menambahkan, selain dikirim ke negeri Sakura, ia juga mengirim berbagai jenis ukiran dari bambu ke beberapa negara di Eropa dan Amerika.
"Beberapa negara di Eropa seperti Perancis dan Jerman sangat meminati produk kami, begitu juga negara Amerika Serikat yang menjadi salah satu pengimpor terbesar produk yang kami miliki," kata dia.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, Jepang menjadi negara kedua setelah Amerika Serikat sebagai peminat utama segala macam kerajinan berbahan kayu dan bambu.
Mata dagangan tersebut paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat yakni 27,26 persen, menyusul Jepang 2,06 persen, Australia 7,45 persen, Singapura 1,14 persen, Hong Kong 1,61 persen, Spanyol 7,03 persen, Belanda 5,88 persen, Thailand 0,60 persen, Jerman 4,58 persen, dan Prancis 4,64 persen dan sebanyak 37,65 persen sisanya diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia. (WDY)
Masyarakat Jepang Minati Ukiran Patung Bambu
Kamis, 25 Juni 2015 15:41 WIB