Denpasar (Antara Bali) - Yayasan "Tree of Life" yang bermarkas di Arizona, Amerika Serikat, dan bergelut dalam penyaluran bantuan bagi upaya pelestarian lingkungan berencana menjadikan Bali sebagai proyek percontohan gerakan penyembuhan penyakit diabetes melalui edukasi.
Ketua Yayasan Tree of Life Dr Gabriel Couzen saat beraudiensi dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa, mengatakan penyakit yang berkaitan dengan kadar gula darah ini mendapat perhatian khusus karena menjadi ancaman serius bagi kesehatan dengan jumlah penderita yang terus bertambah.
Bahkan, tambah dia, merujuk hasil penelitian yang dirilis sejumlah media, tidak kurang dari 15 persen penduduk Bali harus berjuang melawan penyakit dengan gejala yang tidak terlalu kentara ini.
"Kami menilai, meningkatnya penderita diebetes antara lain dipicu pola makan kurang baik serta sumber makanan yang sudah terkontaminasi zat kimia atau anorganik," ucap Gabriel didampingi Made Suar Dewi, fasilitator Yayasan Tree of Life di Bali.
Terkait dengan persoalan itu, pihaknya menaruh perhatian pada gerakan untuk menangkal dan memerangi penyakit diabetes. Selain fokus pada upaya edukasi tentang pola hidup sehat, yayasan ini nantinya juga akan melakukan pelatihan dan penyembuhan bagi mereka yang terdeteksi menderita penyakit diebetes.
"Melalui pola terapi yang telah teruji, penderita diabetes tipe 2 dapat sembuh 61 persen dalam waktu tiga minggu. Terkait dengan rencana ini, kami mohon kerja sama Pemprov Bali agar bantuan ini dapat segera direalisasikan," katanya.
Sementara itu Suar Dewi menambahkan, Tree of Life merupakan sebuah yayasan nonprofit yang aktif dalam gerakan kemanusiaan di sejumlah negara.
Menurut dia, Bali patut bersyukur karena mendapat perhatian dari yayasan internasional yang begitu konsen terhadap kesehatan dan lingkungan ini.
"Bali menjadi percontohan untuk kawasan Asia setelah proyek serupa sukses diterapkan di Arizona, Amerika Serikat dan Ghana, Afrika Selatan. Untuk itu, kami sangat mengharapkan dukungan Pemprov Bali agar rencana kerja yayasan ini dapat segera diimplementasikan," ujarnya.
Meski tidak menyebut nominal, dia menegaskan kalau dana yang dikucurkan untuk membiayai proyek tersebut cukup besar. Selain gerakan edukasi, dana juga dialokasikan untuk program penyembuhan dan pelatihan yang akan dipusatkan di Visada Asram di Bedugul.
Selain pelatihan, program penyembuhan diabetes juga akan didukung pola makan yang nantinya bersumber dari bahan-bahan yang ditanam di areal tersebut. Rencana aksi program ini akan diawali dengan screening gula darah bagi masyarakat Bali.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Yayasan Tree of Life dengan sejumlah rencana aksi yang akan dilaksanakan di Bali. Dia menyebut, kegiatan yayasan ini sejalan dengan program Bali Mandara yang berpijak pada lima pilar yaitu pro-growth, pro-poor, pro-job,pro-environment, dan pro-culture.
Apalagi upaya yang berkaitan dengan kesehatan dan pelestarian alam memang menjadi fokus perhatian Pemprov Bali. Dia berharap, gerakan dan sumbangsih dari Yayasan Tree of Life mampu mempercepat terwujudnya Bali sebagai Pulau Organik yang nantinya secara tidak langsung akan berdampak positif bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakatnya.
Pastika memahami bahwa hal ini tidak mudah terkait dengan pola pikir masyarakat. Namun dia yakin, dukungan serius dari sejumlah elemen seperti Yayasan Tree of Life akan memberi sumbangsih besar bagi upaya tersebut. (WDY)
Bali Dijadikan Percontohan Gerakan Penyembuhan Diabetes
Selasa, 23 Juni 2015 17:13 WIB