Semarapura (Antara Bali) - Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Klungkung, Bali Dewa Made Widiasa Nida mengaku tidak tahu menahu menyangkut soal koalisi Fraksi Golkar dengan Partai Gerindra di DPRD setempat.
"Kami tidak pernah dilibatkan terkait rencana koalisi tersebut," kata Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Klungkung, Dewa Made Widiasa Nida di Semarapura, Selasa.
Ia mengatakan, dengan tidak dilibatkan otomatis tidak pernah berkomunikasi dengan Ketua Partai Gerindra apalagi duduk bersama.
Pihaknya sebagai ketua partai tidak diajak bicara soal rencaa koalisi oleh Fraksi Golkar di DPRD Klungkung.
Dewa Nida mengaku tidak mengerti dengan arah koalisi tersebut. Namun fraksi sebagai perpanjangan tangan partai mestinya berkoordinasi ke induk partai dalam melakukan kebijakan.
Ia menilai apa yang dilakukan Fraksi Golkar di DPRD sekarang ini sebagai tindakan yang konyol. "Jangan gampangkan persoalanlah," ujar politisi berkapala plontos tersebut.
Jika terjadi komunikasi dua orah yang baik Dewa Nida mengaku akan mengajak pengurus partai untuk rapat membahas masalah itu.
"Sebagai Ketua DPD Golkar saya punya harga diri," ujar politisi asal Desa Akah Klungkung tersebut.
Sementara itu Ketua Fraksi Golkar Klungkung Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum membantah kalau Ketua DPD II Golkar Klungkung Dewa Nida tidak diajak komunikasi soal koalisi tersebut.
Ia mengakui dua kali mengadakan komunikasi dengan Dewa Nida. Pertama pertemuan dilakukan di Hotel Bali Beach, Sanur saat itu ada pertemuan dengan ketua ketua DPD Golkar se Bali.
Saat itu Ningrum yang juga Sekretaris DPD II Golkar Klungkung mengatakan kalau Dewa Nida menyerahkan sepenuhnya kepadanya selaku jubir.
Fraksi Golkar Klungkung sekarang ini bergabung dengan koalisi besar Gerindra CS. Golkar dengan kekuatan empat kursi membuat kolisi Gerindra plus di Klungkung ini makin kuat. Terlebih lagi Gerindra dengan kekuatan delapan kursi berhasil menggaet Demokrat tiga kursi dan Hanura Lima Kursi.
Dengan kekuatan ini KMP Plus di Klungkung mencapai 20 kursi dari 30 kursi yang ada. Sementara PDIP dengan tujuh kursi serta PKPI dan Nasdem tiga Kursi hanya berkekuatan 10 kursi.
Ningrum sendiri menolak berkomentar soal target sapu bersih KMP di Klungkung. Yang jelas Fraksi Golkar akan menempatkan anggota aggotanya di semua Komisi dan kelengkapan Dewan yang ada.
"Masih cair semua peluang bisa terjadi lihat saja nanti," ujarnya. (WDY)