Denpasar (Antara Bali) - Animo lulusan sekolah menengah atas (SMA) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk melanjutkan pendidikannya di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP PGRI) Bali cukup tinggi.
"Mereka umumnya datang ke Bali untuk memilih jurusan Program Pendidikan Sejarah bahkan ada satu kelas seluruh peserta dari anak-anak muda asal NTT," kata Rektor IKIP PGRI Bali DR I Made Suarta, SH, M Hum di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, pada tahun kuliah 2014 lebih dari seratus anak muda lulusan SMA asal NTT yang mengikuti tes penerimaan mahasiswa baru IKIP PGRI Bali, dan khusus untuk gelombang II 41 peserta jurusan sejarah seluruhnya dari NTT.
"Mengapa anak muda asal NTT Kuliah di Bali, karena tenaga pengajar di daerahnya banyak memerlukan guru dan siap diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Oleh sebab itu sejak tiga tahun terakhir banyak generasi muda di sana kuliah ke Bali.
"Kami memberikan sarana dan prasarana yang lengkap, dan mereka nantinya sudah siap kerja setelah kembali ke daerahnya," tutur Rektor Suarta bersama Ketua Yayasan IKIP PGRI Bali Drs I Gusti Bagus Arthanegara SH, MPd.
Segenap Sitivitas akademika IKIP PGRI Bali melayangkan surat kepada Gubernur NTT sebagai ucapatan terima kasih kepada pemerintah setempat yang memberikan kepercayaan kepada Bali dalam menggembleng anak-anak muda setempat.
Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru IKIP PGRI Bali, Drs Pande Wayan Bawa, M Si membenarkan bahwa lebih dari seratus anak muda asal NTT melanjutkan kulih di Bali dan mereka tersebar di sepuluh program studi yang ada.
IKIP PGRI Bali memiliki dan membina sepuluh Program Pendidikan yang ada yakni Pendidikan Bimbingan Konseling, Bahasa Indonesia, Bahasa daerah, Seni Rupa, Sendratasik dan Ekonomi.
Disamping itu juga pada pendidikan Sejarah, Biologi, Matamatika serta Pendidikan Olahraga Kesehatan dan Rekreasi (FPOK) yang menjadi pavorit di lingkkungan IKIP PGRI Bali, karena mahasiswanya menjadi atlet berkaliber nasional dan Internasional.
Lulusan SMA NTT memilih mata kuliah yang ada di IKIP Bali, namun yang terbanyak adalah mengikuti Prodi Sejarah, kata Pande Wayan Bawa sambil menunjukkan calon mahasiswa yang ada sekarang sebanyak 782 orang. (WDY)
Lulusan SMA NTT Lanjutkan Studi ke Bali
Selasa, 5 Agustus 2014 9:55 WIB