Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 15 senimanwati yang terhimpun dalam "Sanggar Tari Bali Wyarihita" Yokohama, Jepang "Ngayah", yakni berperanserta untuk menyukseskan kegiatan ritual berskala besar yang digelar dua desa adat (pekraman) di Bali.
"Seniman dari Negeri Matahari Terbit itu tujuannya ke Bali untuk pentas di arena Pesta Kesenian Bali (PKB), namun kesempatan baik itu sekaligus dimanfaatkan untuk ngayah, yakni pentas secara iklas untuk melengkapi kegiatan ritual yang tengah digelar dua desa adat di Bali," tutur Ketua Sanggar Seni tersebut Nyonya Deni Inaba di Denpasar, Kamis.
Didampingi Ketua Sanggar Mekar Sari Banjar Lod Semah, Desa Mawang Ubud, Kabupaten Gianyar I Ketut Sudra yang diajak kolaborasi dalam pementasan tersebut, dengan demikian ke-15 wanita Jepang selama seminggu di Bali mengadakan tiga kali pementasan.
Pementasan pertama berlangsung di halaman pura Desa Pekrawan Mawang, perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar Rabu malam (9/7).
"Pementasan yang diiringi 32 seniman tabuh dari Sanggar Mekar Sari Ubud itu mendapat perhatan besar dari masyarakat setempat yang tengah melakukan kegiatan ritual skala besar," tutur I Ketut Sudra.
Pementasan kedua berlangsung di arena PKB ke-36 di Taman Budaya Denpasar Kamis malam (10/7) mulai pukul 20.00 waktu setempat.
Sedangkan pementasan ketiga berlangsung di Desa Pekraman Puaya, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Jumat malam (11/7) yang masyarakatnya juga sedang menggelar kegiatan ritual skala besar.
Nyonya Deni Inaba, wanita Bali yang bersuamikan pria Jepang itu hampir setiap dua tahun sekali mengajak anak didiknya yang belajar tari Bali di Negeri Sakura itu untuk mengadakan lawatan dan pentas ke Bali.
Kunjungan ke Bali kali ini merupakan yang ketujuh kalinya sejak tahun 2000. Ke-15 seniwati Jepang dalam penampilannya di PKB kali ini akan menyuguhkan tujuh jenis tarian antara lain Tari Legong Supraba Duta yang dibawakan oleh Chie Nagasawa, Nobue Takanashi, Tamami Ishii, Tomoko Nonaka, Suzoko Yahagi. (ADT)