Denpasar (Antara Bali) - Menyikapi dukungan politik dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, saat ini pengurus Partai Demokrat Bali melakukan strategi dengan melakukan pembentukan tim kampanye pemenangan.
Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta di Denpasar, Rabu, mengaku pihaknya telah menginstruksikan jajaran pengurus di kabupaten dan kota hingga kader di tingkat terbawah untuk mendukung dan memenangkan pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Kami sudah instruksikan seluruh kader di Bali untuk mendukung dan memenangkan pasangan Prabowo-Hatta, sebab visi misi mereka sejalan dengan platform visi misi Partai Demokrat," katanya.
Ia mengatakan setelah pemaparan visi misi Prabowo-Hatta di hadapan pengurus DPP Demokrat beberapa waktu lalu, ternyata visi misi capres dan cawapres Prabowo-Hatta sejalan dengan Partai Demokrat dan pasangan ini siap melanjutkan program pro-rakyat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk lima tahun ke depan.
"Jadi wajib hukumnya kader Demokrat seluruh Indonesia termasuk di Bali menyosialisasikan visi misi capres Prabowo-Hatta," kata Mudarta menegaskan.
Mudarta mengatakan pihaknya juga sudah menginstruksikan agar kader dan pengurus Partai Demokrat seluruh Bali masuk ke dalam struktur tim kampanye pemenangan Pilpres.
"Kami instruksikan kader Demokrat seluruh Bali bergabung dalam Koalisi Merah Putih memenangkan paket pasangan nomor satu untuk menjadi presiden ketujuh setelah Pak SBY. Masing-masing pengurus kabupaten sudah bergabung ke Prabowo-Hatta," ujarnya.
Ia mengatakan, dirinya juga sudah bergabung dalam Tim Kampanye Pemenangan Prabowo-Hatta wilayah Bali selaku Ketua Dewan Penasihat.
"Dulu saya ditawari wakil ketua, tapi saya lebih memilih menjadi dewan penasihat di bawah Made Mangku Pastika. Suasana koalisi pilpres ini hampir sama dengan pilkada Bali. Semoga anggota koalisi dan sukarelawan bisa kompak," ujarnya.
Di tanya apa ada sanksi bagi kader Demokrat yang membelot dan melawan instruksi partai dengan mendukung pasangan capres Jokowi-JK, Mudarta menegaskan tentu ada sanksi bagi yang demikian, mulai dari peringatan keras, bahkan bisa jadi ada pemecatan.
"Kami tegaskan jangan ada kader yang membelot. Kalau ada, tentu ada sanksi keras sesuai dengan aturan partai," kata politikus asal Kabupaten Jembrana.
Mudarta juga menginstruksikan agar kadernya bekerja bersinergi dengan Tim Kampanye Pemenangan Prabowo-Hatta wilayah Bali.
Ia juga meminta jangan sampai ada pihak-pihak yang melakukan kampanye hitam (black campaign).
"Kader semua harus kerja keras sampaikan visi misi Prabowo-Hatta lima tahun ke depan. Lakukan kampanye positif, jangan sampai ada yang melakukan kampanye hitam," katanya.
Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (WDY)