Jakarta (Antara Bali) -
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) Dewi Motik Pramono
mengharapkan kabinet pemerintahan mendatang harus lebih banyak diisi
oleh para profesional.
"Di kabinet harus lebih banyak diisi para profesional bukan politisi
dari partai. Kita tidak ingin lagi melihat ada satu kabinet yang penuh
dengan orang-orang partai yang tidak profesional dan hanya memikirkan
kepentingan partai bukan rakyat," kata Dewi saat ditemui Antara di
Jakarta, Senin.
Menurut dia pejabat pemerintahan dari kalangan profesional, bukan
politisi akan lebih bisa berkonsentrasi untuk mengurus negara karena
tidak harus memikirkan mencari dana untuk partai.
"Taruhlah orang yang tepat di tempat yang tepat," tambahnya.
Selumnya pengamat dan pengajar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Jember, Maulana Surya Kusuma mengatakan banyak yang
salah kaprah dengan sebutan kabinet profesional.
"Menteri adalah jabatan politik dalam sebuah manajemen pemerintahan.
Seorang presiden tak harus membangun kabinet profesional, melainkan
kabinet yang mumpuni," kata Maulana.
Menurut dia sebutan kabinet profesional bisa membuat orang berasumsi
bahwa menteri tak ubahnya jabatan karier berdasarkan latar belakang
profesi tertentu.
"Padahal tidak selalu begitu. Menteri itu jabatan politik yang harus
diduduki manajer yang mumpuni, bukan hanya profesional," katanya.
Ia mengatakan jika sebuah kabinet diisi orang-orang yang mampu
bekerja di pemerintahan, maka itu bisa siapa saja, tanpa melihat latar
belakang profesi.
"Kalau ngomong profesionalisme saja, maka pertanyaannya, apakah
posisi menteri pertahanan dan keamanan harus diisi pensiunan TNI? Kalau
itu yang terjadi maka akan mengalami kemunduran," katanya.(WDY)
Kowani Harap Kabinet Mendatang Lebih Banyak Profesional
Kamis, 29 Mei 2014 15:17 WIB