Sederet seniman seperti Rano Karno sukses terjun ke kancah politik sebagai Wakil Gubernur Banten, kini giliran pemain bondres, yakni pelawak tradisional Bali yang tak mau ketinggalan.
I Kadek Arimbawa alias Lolak (38) petahana anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI kembali akan melenggang ke Senayan menjadi anggota DPD RI periode 2014-2019 sesuai hasil Pemilihan umum 9 April 2014.
Suami dari Ni Made Suastini (Dek Ulik) merupakan satu-satunya dari empat anggota DPD RI pemilihan Bali yang kembali lolos, karena ketiga rekannya gagal mempertahankan kursi senatornya di Jakarta setelah perolehan suaranya lebih rendah dari pada beberapa calon lain, tutur Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi.
Berdasarkan hasil rekapitulasi untuk perolehan suara calon anggota DPD Dapil Bali, empat orang yang lolos atau meraih suara terbanyak, yakni I GN Arya Wedakarna M Wedasteraputra S (178.934 suara), I Kadek Arimbawa (161.607), Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi (150.288) dan Gede Pasek Suardika (132.887 suara).
Sementara tiga senator petahana lain yang gagal melenggang ke Senayan adalah IGN Alit Kelakan hanya meraih 124.446 suara, Nengah Wiratha (69.725), dan Wayan Sudirta (95.209 suara).
Tiga wajah baru yang akan mewakili Bali ke DPD RI merupakan tokoh-tokoh parpol, yakni Oka Ratmadi yang hingga kini masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Bali sekaligus Ketua DPRD Bali, Gede Pasek Suardika (Partai Demokrat dan mantan Ketua Komisi III DPR), dan Arya Wedakarna (mantan Ketua DPD PNI Marhaenisme Bali).
Kadek Arimbawa, ayah dari tiga putra dan putri sebelum menjadi senator merupakan salah seorang seniman Bali yang hingga kini kerap tampil di panggung dengan mengocok perut para penonton.
Perkara kembali akan mengocok perut atau "mengocok" dunia perpolitikan nanti, pria kelahiran Desa Kamasan, Kabupaten Klungkung, 31 Desember 1976 itu ketika ditanya hal itu mengaku belum tahu.
Suami dari penyanyi yang kerap melantunkan lagu-lagu pop Bali, Ni Made Suastini yang akrab disapa Dek Ulik itu menyatakan syukur dan terima kasih kepada masyarakat Bali atas dukungan dan kepercayaan yang diberikannya pada Pemilu 9 April lalu.
Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI hasil pemilihan Bali berdasarkan perhitungan sementara KPU Bali memperoleh dukungan suara yang signifikan, masuk dua besar dari empat anggota DPD RI kuota dari Bali.
Dalam meraih simpati masyarakat, Lolak pria yang akrab disapa itu mengaku tidak menghambur-hamburkan uang maupun membentuk tim sukses tersendiri, seperti yang dilakukan kebanyakan caleg yang lain.
Pria yang berpenampilan cukup sopan dan sederhana, namun berubah total menjadi lincah dan komunikatif ketika tampil di atas panggung. Sebelumnya, Lolak mengaku tidak mengira kalau dukungan dan simpati masyarakat Pulau Dewata yang begitu besar kembali diberikan kepada dirinya.
Padahal Lolak bukan sosok seorang elit politik, namun masyarakat bawah menghendaki dan memberikan kepercayaan sebagai wakil rakyat.
Dikenal Luas
Kadek Arimbawa ayah dari Putu Sinta Desi Kiranti (11), Made Laki Krisna Arimbawa (6) Ni Luh Komang Kalika Anggita (3) dalam kiprahnya di atas panggung sebagai seniman bondres dikenal secara meluas oleh masyarakat di Pulau Dewata.
Masyarakat mengenal sosok seniman yang mampu mengundang gelak tawa lewat gerak maupun ungkapannya saat pentas langsung di berbagai pelosok pedesaan maupun lewat siaran televisi lokal yang kerap menayangkannya.
Ia bergabung dalam Paguyuban Lawak Bali dan namanya sempat mencuat ke permukaan hingga dikenal secara meluas sehubungan dalam meniti karirnya tidak terlalu memikirkan imbalan atau honor.
Pria yang sempat mengelola rumah rekaman dan penyewaan pengeras suara (sound system) itu, kerap tercatat mampu tampil melawak secara cuma-cuma untuk penggalian dana bagi penyelesaian pembangunan Pura atau balai banjar di suatu desa.
Pementasan lawak tradisional Bali yang dilakoninya dengan penonton yang selalu membludak, oleh panitia penggali dana ditarik karcis masuk.
"Meskipun panitia dari segi bisnis telah meraih keuntungan yang besar atas suksesnya pementasan, namun saya tidak minta honor maupun sewa dari alat pengeras suara yang saya bawa sendiri, sehubungan hasil penggalian dana itu untuk kegiatan yang mulia dan luhur," tutur Lolak.
Ia menyadari tidak memiliki dana untuk bisa membantu panitia dan masyarakat dalam menyelesaikan pembangunan yang digarap warga desa secara bergotong royong.
"Dana saya tidak ada, tapi dengan keahlian pentas saya bisa membantu warga menyelesaikan pembangunan pura," ucapnya.
Dari aktivitas sosial yang selama ini dilakukan tampaknya warga bersimpati dengan memberikan dukungan suara pada Pemilu 9 April lalu untuk calon anggota DPD asal Bali itu.
Menurut sejumlah kalangan pengamat politik, mencuatnya perolehan suara I Kadek Arimbawa memang di luar dugaan.
Masyarakat luas seolah-olah mengenal sosok I Kadek Arimbawa berkat kiprahnya menghibur masyarakat, baik di desa maupun perkotaan Pulau Dewata, di samping telah terbukti selama lima tahun menjadi anggota DPD RI.
Masyarakat tradisional khususnya yang di pedesaan mencoblos gambar Lolak pada Pemilu 9 April lalu, lebih karena dia sebagai sosok yang mereka kenal saja..
Adanya ikatan emosional seperti itu yang kemudian mengantarkan Kadek Arimbawa mampu bertengger pada urutan kedua besar perolehan suara DPD-RI asal Bali.
Pemilih tradisional itu umumnya tidak berpikir apakah yang bersangkutan mampu atau tidak dalam memperjuangkan aspirasi setelah duduk di kursi DPD RI Senayan, Jakarta.
Meskipun demikian, masyarakat Bali harus berpandangan positif, siapapun jika mendapat kepercayaan dari masyarakat pasti akan mampu mengemban tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.
Jika tidak mempunyai kemampuan untuk itu pasti Lolak tidak akan ikut mencalonkan diri dalam percaturan politik yang penuh dengan resiko, bahkan tidak jarang harus keluar uang termasuk harus mempertaruhkan reputasi diri itu. (WDY)