Semarapura (Antara Bali) - Calon anggota DPRD Kabupaten Klungkung dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golongan Karya berebut simpati masyarakat dengan cara-cara yang kreatif.
Ni Wayan Misna, caleg PDIP, keliling dari dusun ke dusun di Nusa Penida dengan mengajar gamelan kepada masyarakat. "Saya mengajar ini tidak semata-mata demi kepentingan politik menjelang pemilu," kata perempuan yang berprofesi sebagai guru musik tradisional Bali di Nusa Penida itu, Selasa.
Hal itu juga pernah dilakukan pada kampanye Pemilu 2009 untuk meraih kursi di DPRD Kabupaten Klungkung. Namun dia punya pengalaman menarik saat berkampanye di Nusa Penida dengan mengajarkan gamelan kepada kelompok masyarakat dusun adat menjelang pemilu lima tahun lalu.
"Saat itu saya dijanjikan 80 persen suara warga banjar (dusun adat). Namun setelah saya cek, ternyata hanya satu suara untuk saya," katanya mengingat kejadian lima tahun lalu.
Namun dia tidak kecewa dan tetap mengajar gamelan di banjar tersebut karena memang Misna dikenal piawai memainkan gong dan gamelan itu.
Berbeda dengan caleg Partai Golkar Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum yang suka berkeliling dusun untuk menggelar "simakrama" atau bertatap muka dengan warga.
"Memang konvensional, tapi saya harus lebih kreatif," kata anggota Fraksi Partai Golkar Kabupaten Klungkung periode 2009-2014 itu. (M038)
PDIP-Golkar Adu Kreatif
Selasa, 21 Januari 2014 19:52 WIB