Negara (Antara Bali) - Satu keluarga pengungsi korban abrasi di Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, terpaksa merayakan Idul Fitri di tenda karena belum mampu membuat rumah.
"Saya sudah mulai membuat rumah, tapi belum bisa ditempati karena kayu untuk atap masih kurang," kata Kuswoyo, pengungsi tersebut saat ditemui, Jumat.
Menurutnya, sebenarnya ia sudah merencanakan pindah saat malam takbiran, dengan berusaha merampungkan rumahnya agar bisa berlebaran dengan layak.
"Ternyata saat memasang kayu untuk atap masih kurang sekitar 30 batang. Daripada saya paksa memasang genteng terus ambruk, lebih baik menunggu hingga kayunya tercukupi," ujarnya.
Pantauan di tenda yang pengungsi ini tempati, tidak nampak jajan atau kue lebaran seperti halnya rumah warga lainnya.
Kuswoyo mengaku, untuk lebaran kali ini, ia hanya mengutamakan anak-anaknya agar memakai baju baru seperti anak-anak lainnya.
"Kalau orang tua seperti saya, apalagi tidak memiliki kue bukan masalah. Tapi anak-anak kasihan, kalau tidak memakai baju baru seperti teman-temannya," katanya.(GBI)
Pengungsi Abrasi Lebaran Di Tenda
Jumat, 9 Agustus 2013 16:52 WIB