Cirebon (Antara Bali) - Rombongan pemudik yang menggunakan transportasi
Bajaj, memasuki Idul Fitri 1434 Hijriah, mulai melintasi Pantura
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Para pemudik itu mengaku berangkat dari Jakarta Minggu dini hari.
Tono, salah seorang pengemudi Bajaj di Cirebon mengatakan bahwa
mudik dengan menggunakan Bajaj lebih aman dibandingkan bersepeda motor,
selain itu keluarga masih bisa diajak beserta barang bawaan.
Perjalanan dari Jakarta hingga Cirebon sekitar 12 jam, kata dia,
berangkat pukul 01.00 WIB tiba di Cirebon pukul 13.00 WIB, meski
melelahkan tapi terhibur, baik di perjalanan maupun setelah tiba di
kampung halaman karena setahun tidak bertemu sanak saudara.
Sementara itu, terpantau pemudik yang menggunakan Bajaj mulai
nampak melintasi Pantura Kabupaten Cirebon pada H-6 meski jumlahnya
masih terbatas.
Kini, iring-iringan mereka semakin meningkat
mulai pada H-4. Tujuan pemudik Bajaj didominasi ke arah Jawa Tengah,
seperti Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Brebes.
Menurut tarsono, pengemudi Bajaj lain menuturkan pemudik Bajaj
berangkat dari Jakarta biasanya berkelompok, untuk memudahkan mereka
jika terjadi kerusakan kendaraan tiga roda tersebut.
Mudik dengan kendaraan roda tiga dirasakan cukup aman dan santai,
karena laju kendaraan bajaj tersebut kurang dari 40 kilo meter per jam.
Perjalanan sepanjang jalur utama Pantura jalannya datar, sehingga bajaj
bermesin tua tetap bisa melaju.
Menurut dia, perjalanan Bajaj tidak secepat kendaraan roda dua,
butuh kesabaran mengendarai kendaraan yang kondisi mesin dan bodi sudah
tua, sehingga dari Jakarta tiba di pantura Kabupaten Cirebon berhenti
mendinginkan mesin kurang dari lima kali. (WRA)
Rombongan Pemudik Bajaj Lintasi Cirebon
Senin, 5 Agustus 2013 6:57 WIB