Jakarta (Antara Bali) - Sosiolog dari Universitas Indonesia, Paulus Wirutomo mengatakan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang dilakukan pada April 2013 justru menunjukkan pembangunan sosial yang buruk dan menurunkan nilai sosial.
"UN yang sudah memakan biaya besar itu apakah telah meningkatkan nilai-nilai bangsa ini? Maaf saya katakan sudah menurunkan nilai," kata Paulus saat Berorasi Ilmiah dalam rangka HUT ke-48 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Rabu.
Ia melihat dengan digelarnya Ujian Nasional justru menimbulkan fenomena budaya mencontek tidak hanya dari sisi individu saja, namun sudah melembaga atau dalam satu sekolah sudah berencana untuk melakukan aksi mencontek.
"Pemerintah selaku penguasa tidak bisa menilai pembangunan sosial di bidang pendidikan dari sisi pertumbuhan jumlah sekolah, berapa yang lulus dan berapa banyak siswa yang diterima ke Perguruan Tinggi saja," katanya.
Melainkan, lanjut Paulus, pembangunan sosial harus dibangun dari sistem nilai yang ada. Jika tidak, maka pembangunan sosial tanpa nilai tidak akan berdampak besar pada perubahan.
"Pembangunan yang hanya berorientasi pada pertumbuhan jelas bukan pembangunan yang sebenarnya karena tidak ada substansi nilai yang tidak ada acuannya," kata Paulus.
Di bagian lain, ia menjelaskan bagaimana struktur sosial mampu menjelaskan pola hubungan kekuasaan, dimana dapat memberikan kekuatan kepada penguasa.(LHS)