Mangupura (Antara Bali) - Tingkat pertumbuhan hotel di Bali tidak sebanding dengan tingkat
kunjungan wisatawan, kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia
(PHRI) Kabupaten Badung I Gusti Ngurah Surya Wijaya.
Dalam keterangan persnya di Denpasar, Kamis, dia menyebutkan bahwa
tingkat pertumbuhan hotel di Bali mencapai 20 persen, sedangkan tingkat
pertumbuhan kunjungan wisata ke Pulau Dewata itu hanya 10 persen.
"Jadi ada kesenjangan antara persediaan dan permintaan kamar hotel," katanya.
Rai Surya meminta permasalahan tersebut tidak disikapi dengan
saling menyalahkan antarpemangku kepentingan di sektor pariwisata, namun
bersama-sama mencari solusi terbaik supaya kondisi itu tidak menjadi
bumerang.
Salah satu solusi mengatasi kondisi tersebut adalah dengan
meningkatkan promosi wisata Pulau Dewata yang lebih inovatif dan
bervariasi.
"Pemerintah harus berani mengalokasikan dana lebih banyak dalam
mempromosikan pariwisata sehingga pelancong yang datang ke Bali bisa
ditingkatkan," ujarnya.
Menurut dia, dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan,
maka pertumbuhan akomodasi pariwisata yang berlebih dapat diimbangi.
Saat ini pasar utama pariwisata Bali tidak hanya terfokus pada
masyarakat Australia, melainkan juga masyarakat negara-negara di kawasan
Eropa.
"Sekarang industri pariwisata di daerah ini bersaing dengan negara
lain untuk mendatangkan turis sehingga diperlukan promosi yang gencar,"
ucapnya. (IGT/M038)
Pertumbuhan Hotel Tak Ideal
Kamis, 18 April 2013 15:45 WIB