Negara (Antara Bali) - Seorang janda jompo di Kabupaten Jembrana telantar dan sehari-harinya di pembaringan karena penyakit kronis.
Ni Ketut Tesih (70), saat ditemui di gubuknya di Desa Dangin
Tukadaya, Minggu, hanya ditemani keponakannya, Nyoman Wania. Selama
hidupnya Ketut Tesih tidak memiliki keturunan.
"Dulu waktu masih bisa berjalan, bibi saya ini hidup dengan
mengumpulkan kayu bakar dan daun pisang di kebunnya untuk dijual," kata
Nyoman Wania.
Menurut dia, bibinya itu sudah puluhan tahun hidup sendirian
di gubuknya. Meskipun sakit, Ketut Tesih masih bisa makan seperti biasa
namun tidak kuat bangun.
"Bicaranya juga masih biasa. Karena berbulan-bulan ini hanya
berbaring, bagian belakang tubuhnya menghitam. Untuk membawanya ke rumah
sakit, kami tidak memiliki biaya," ujar Wania.
Wania melaporkan kondisi Tesih ini ke aparat desa setempat, namun belum ada perhatian. Karena keponakan maupun kerabatnya yang lain rata-rata juga miskin sehingga hanya bisa memberikan makan kepada Tesih.
"Sejak dia sakit, saya sering tinggal di sini. Tapi hanya ini yang
bisa kami lakukan. Kalau untuk berobat, kami tidak punya biaya karena
kami sendiri saja hidup susah," ujarnya. (GBI/M038/T007)
Janda Jompo Telantar di Jembrana
Minggu, 24 Februari 2013 17:00 WIB