Jakarta (ANTARA) - Dua pemain keturunan Indonesia Estella Loupatty dan Noa Leatomu mengatakan saat ini mereka membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan cuaca panas di Jakarta setelah dua kali mengikuti latihan bersama Garuda Pertiwi sejak kemarin, Selasa (25/6).
Estella dan Noa menjadi dua pemain keturunan yang dipanggil pelatih Satoru Mochizuki untuk mengikuti pemusatan latihan sebagai bagian dari persiapan laga uji coba melawan Hong Kong pada 11 dan 14 Juli mendatang.
Pada latihan hari kedua, Rabu siang di Lapangan Rugby, Jakarta, keduanya terlihat ‘bergelut’ dengan panasnya cuaca di Jakarta.
Bahkan pada sesi latihan yang terdapat beberapa internal game, Estella tidak dapat melanjutkan latihan sampai selesai karena menurut Satoru dirinya kepanasan.
“Saya sangat antusias sekaligus gugup karena saya harus berjuang untuk mengamankan posisi di tim. Program latihan bagus, saya berusaha menyesuaikan dengan suhu karena sangat panas di sini,” kata Estella.
“Ya, saya kesulitan dengan cuaca seperti ini. Tapi saya hanya butuh waktu. Setelah satu minggu saya akan terbiasa,” tambahnya.
Hal yang sama juga dikatakan Noa yang mengatakan dari hari ke hari dirinya dan Estella akan “semakin terbiasa” dengan cuaca di Jakarta.
“Aspek paling menantang di sini adalah berusaha menyesuaikan diri dengan cuaca. Tapi dari hari ke hari kami semakin terbiasa. Saya masih punya waktu satu minggu untuk menunjukkan kualitas jadi saya percaya diri,” kata Noa.
Sementara itu, bagi Estella yang memperkuat klub Belanda AFC Vrouwen 1 mengatakan di Negeri Kincir Angin ia lebih terbiasa bermain dengan cuaca dingin dan hujan.
“Di Belanda, sebagian besar cuaca lebih dingin dan hujan. Saya lebih terbiasa dengan keadaan seperti itu,” kata pemain 20 tahun itu.
“Memang sempat panas ketika musim panas tapi biasanya sedang liburan,” tambahnya.
Baca juga: Ketua PSSI perkenalkan dua calon pemain timnas putri dari diaspora