Jakarta (Antara Bali) - Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) menyatakan mayoritas masyarakat Indonesia belum benar dalam menggosok gigi sehari-hari.
"Saat ini, menurut data Kementerian Kesehatan, memang sebanyak 92 persen masyarakat sudah menggosok gigi dua kali dalam sehari. Namun, dari jumlah itu hanya tujuh persen yang menggosok gigi secara benar," ujar kata Ketua Umum PB PDGI drg. Zaura Rini Anggraeni saat dihubungi dari Jakarta, Senin.
Dia mengatakan masih banyak masyarakat yang menggosok gigi dua kali sehari, namun tidak dalam waktu yang tepat, misalnya, dilakukan pada pagi dan sore hari.
"Seharusnya menggosok gigi yang benar itu pagi dan malam hari tepat sebelum tidur. Yang penting itu yang malam hari sebelum tidur untuk membersihkan sisa-sisa makanan di gigi," kata Rini.
Dia mengatakan bahwa sisa-sisa makanan di sela-sela gigi apabila tidak dibersihkan dan dibiarkan selama tidur, maka akan berubah menjadi asam yang dapat mengikis gigi. Hal tersebut mengakibatkan gigi mudah berlubang atau menjadi sarang kuman.
"Pada malam hari, khususnya saat waktu tidur, jumlah cairan liur manusia cenderung menurun, padahal air liur itu mengandung antibakteri yang dapat menetralisasi makanan dan asam dalam mulut. Jika kita biarkan sisa makanan mengendap di sela-sela gigi saat kita tidur, sisa makanan itu akan berubah menjadi asam dan mengikis gigi," kata dia. (LHS/IGT)