Jakarta (ANTARA) - Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menyebut proses evakuasi tujuh warga Indonesia dari Gaza masih terkendala situasi keamanan.
“Pintu perbatasan Rafah secara terbatas sudah dibuka. Kendala saat ini adalah lokasi tempat tinggal para WNI masih terjadi pertempuran, sehingga evakuasi yang aman belum bisa dilakukan,” kata Judha melalui pesan singkat pada Kamis.
Meskipun demikian, ia memastikan bahwa dua keluarga WNI, yang masing-masing tinggal di Gaza City di utara dan di Gaza selatan, dalam kondisi selamat di tengah pertempuran yang terus berkecamuk antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.
“Komunikasi dengan para WNI terus dilakukan. Kondisi mereka selamat di lokasi masing-masing,” kata dia.
Judha kemudian mengatakan bahwa tim evakuasi dari KBRI Kairo telah bersiaga di Perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza, sejak Rabu sore (1/11).
“Kemlu, KBRI Amman, dan KBRI Kairo terus melakukan koordinasi dan komunikasi intensif untuk evakuasi WNI di Gaza,” kata Judha.
Saat ini, tercatat 10 WNI berada di Gaza, yang tiga di antaranya merupakan relawan MER-C di Rumah Sakit Indonesia yaitu Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi.
Ketiganya menolak dievakuasi dan memilih untuk melanjutkan kerja kemanusiaan mereka di Gaza.
Sementara itu, ketujuh WNI yang akan dievakuasi terdiri dari dua keluarga WNI, yaitu keluarga Abdillah Onim dan keluarga Muhammad Hussein beserta anak-anak mereka.
Baca juga: Indonesia kirim bantuan untuk warga Palestina di Gaza, dua perwira TNI ikut serta
Baca juga: WHO serukan akses penuh untuk salurkan bantuan medis dan bahan bakar ke Gaza
Baca juga: Pemimpin Hamas tawarkan gagasan menyeluruh untuk hentikan serangan Israel di Jalur Gaza
Baca juga: Dubes: Palestina mau akhiri permusuhan dengan Israel
Baca juga: Perbatasan Rafah akan dibuka pada Rabu untuk korban luka
Baca juga: Rusia heran Dewan Keamanan PBB tidak mendukung gencatan senjata di Gaza
Baca juga: UNICEF sebut Gaza sudah berubah jadi kuburan anak-anak
Baca juga: Erdogan: Serangan Israel di Gaza berubah jadi pembataian
Baca juga: Sekjen PBB serukan gencatan senjata kemanusiaan untuk bantuan ke Gaza