Jakarta (ANTARA) -
Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) Laksamana Muda TNI Edwin mengungkapkan bahwa Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyesalkan insiden keributan antara oknum polisi dan TNI AD di GOR Oepoi Kota Kupang, NTT, pada Rabu malam (19/4).
"Kejadian ini sangat kita sesalkan dan ini sudah bertentangan dengan apa yang disampaikan Panglima TNI," ujar Edwin di Mabes TNI, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Panglima TNI Yudo Margono sudah menginstruksikan kepada Pos Pengamanan (Pospam) TNI dan Puspom TNI AD untuk melaksanakan tindakan tegas bagi para oknum prajurit yang terlibat keributan ini.
"Pada saat ini kita sudah melaksanakan pemeriksaan paralel," tambah dia.
Edwin mengaku telah melakukan pemeriksaan paralel, akan tetapi pihaknya belum menentukan tersangka keributan GOR Oepoi Kota Kupang karena pemeriksaan masih terus dilakukan sampai saat ini.
Kendati demikian, katanya, sudah ada beberapa personel yang diperiksa. Ia menyebutkan Puspom TNI sudah memeriksa tiga prajurit dari Datasemen Polisi Militer (Denpom) IX/1 Kupang yang saat kejadian bertugas sebagai tim pengamanan dalam pertandingan final futsal di GOR Oepoi.
Puspom TNI sudah meminta keterangan para pendukung yang datang dalam pertandingan itu. Kemudian Polda NTT sudah memeriksa prajurit yang melaksanakan tindakan di sana.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Puspen) TNI Laksda Julius Widjojono menyampaikan bahwa Panglima TNI Yudo Margono meminta tindakan tegas untuk mencegah terjadinya arogansi yang dilakukan prajurit TNI.
"Kami izin menyampaikan klarifikasi ataupun urusan kegiatan dengan keributan di Kupang yang melibatkan oknum TNI dan kepolisian sesuai dengan Bapak Panglima TNI saat ditunjuk menjadi Panglima TNI menyampaikan adanya ketegasan beliau untuk mencegah terjadinya arogansi yang dilakukan oknum TNI," tambah Julius.
Ia mengatakan semua upaya akan dilakukan untuk mencegah terjadinya arogansi ataupun sikap yang menyinggung hati rakyat. Hal ini untuk menyinergikan TNI-Polri.