Jakarta (ANTARA) - Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPPI) Kemenkominfo Geryantika mengatakan bahwa Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran analog di wilayah Bali dan Palembang yang sebelumnya dijadwalkan pada 20 Maret 2023, mundur menjadi 31 Maret 2023.
"Kesepakatan pemerintah daerah (pemda) dan stakeholder, 20 Maret 2023 ASO hanya di Banjarmasin, sedangkan Bali dan Palembang 31 Maret 2023," kata Gery dalam keterangannya kepada ANTARA, Minggu.
Ia menambahkan, keputusan tersebut juga berdasarkan capaian distribusi set top box (STB) untuk keluarga miskin tanggal 18 Maret 2023.
Adapun perkiraan distribusi STB pada 20 Maret 2023, kata dia, adalah 80 persen di Bali, 95 persen di Banjarmasin, dan 87 persen di Palembang.
Dengan demikian, pada 20 Maret 2023 pukul 24.00 waktu setempat, ASO diprioritaskan untuk dilaksanakan di wilayah Kalimantan 1 yakni Kota Banjarmasin dan 4 kabupaten/kota di sekitarnya. Sedangkan untuk 9 kabupaten di seluruh Bali dan Sumatera Selatan 1 yakni Kota Palembang dan 3 kabupaten/kota di sekitarnya dilaksanakan pada 31 Maret 2023 pukul 24.00 waktu setempat,
Baca juga: KPI: migrasi TV analog ke digital di Bali setelah Piala Dunia
Untuk mempersiapkan ASO di wilayah-wilayah tersebut, Gery mengatakan sosialisasi mengenai ASO 20 Maret 2023 dan 31 Maret 2023 serta langkah beralih ke siaran digital sudah ditayangkan oleh masing-masing stasiun TV sejak jauh-jauh hari.
Kemudian, kesiapan penjualan STB bagi masyarakat yang membeli mandiri juga telah dikoordinasikan dengan Kementerian Perdagangan dan Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (GABEL) agar suplai STB terjaga dalam harga yang stabil.
"Informasi dari GABEL, stok STB melimpah dengan harga normal," kata Gery.
Selain itu, posko bantuan juga akan disiapkan sebagaimana pelaksanaan ASO di kota-kota sebelumnya untuk rumah tangga miskin (RTM) yang memenuhi kriteria namun belum mendapatkan STB.
Baca juga: Siaran digital 2022 dan kesiapan masyarakat
"Pemerintah pusat, daerah, KPID, TV, dan stakeholder di 3 Wilayah Layanan Siaran (WLS) terus menyosialisasikan dan mengimbau khususnya masyarakat di Bali, Palembang, dan Banjarmasin, jauh-jauh hari sudah menyiapkan agar TV-nya yang masih analog untuk melengkapi dengan STB supaya tidak terjadi antrean pembelian STB saat siaran analog dihentikan," imbuh Gery.
Pada kesempatan yang sama, Gery juga memaparkan hasil survei Nielsen pada 15 Maret 2023, dampak ASO 2 November 2022 di kota-kota besar Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya, penetrasi digital di kota ini sudah relatif normal, paling tinggi sekitar 97 persen.
Sedangkan 11 kota yang menjadi rating Nielsen, penetrasi digital sudah mencapai 86 persen. Secara nasional, sekitar 71 persen masyarakat sudah beralih ke siaran digital.
Sementara itu, per 1 Maret 2023, penonton siaran TV sudah mencapai 53,3 juta. Sedangkan sebelum ASO, populasi penonton siaran TV analog sekitar 59 juta.
Dari 695 stasiun TV analog, 507 di antaranya sudah bersiaran digital secara penuh, 65 bersiaran secara simulcast, sedangkan 123 sedang berproses ke siaran digital.
Baca juga: DPRD Bali dukung migrasi televisi terestrial ke siaran digital