Bali (ANTARA) - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) secara resmi memperkenalkan Bali Compendium (Kompendium Bali) untuk mendorong sikap saling menghargai kebijakan investasi masing-masing negara G20 sesuai keunggulannya.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam “The Introduction to G20 Bali Compendium & The Launch of Sustainable Investment Guidelines” di Jimbaran, Bali, Senin, menjelaskan Kompendium Bali merupakan salah satu hasil kesepakatan dalam klaster investasi pada pertemuan tingkat menteri G20 atau Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) yang berlangsung pada September lalu.
Menurut Bahlil, penyusunan Kompendium Bali dilatarbelakangi oleh pentingnya sikap saling menghargai antarnegara G20 dalam menentukan arah kebijakan investasi masing-masing negara berdasarkan keunggulan kompetitifnya.
“Kenapa Bali Compendium kita lakukan (susun)? Jadi ada negara-negara yang merasa lebih berhak mengatur negara lain. Ada yang merasa lebih pintar dan merasa paling tahu, seolah-olah dia lahir duluan dan paling ngerti. Dan dia mengatur yang lain,” katanya.
Baca juga: BKPM: Realisasi investasi triwulan III-2022 capai Rp307,8 triliun
Menurut Bahlil, sikap tersebut tidak lagi relevan dengan perkembangan global saat ini.
“Maka kita rumuskan arah kebijakan investasi masing-masing negara sudah kita dihargai dari sisi keunggulan komparatifnya, sesuai dengan konstitusi dan kultur di negara itu,” katanya.
Mantan Ketua Umum Hipmi itu juga menyebut Indonesia tidak bisa disamakan dengan Amerika atau negara Eropa lainnya termasuk soal kebijakan investasi.
“Bali Compendium ini adalah susunan masukan dari semua negara yang kemudian diramu, bersama Kementerian Investasi. Ini adalah pertama kali terjadi sejak Republik Indonesia ini merdeka. Dan ini kontribusinya bukan hanya untuk dalam negeri, tapi untuk luar negeri terutama kepada negara-negara G20," katanya.
Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang telah menyusun Bali Compendium ini bersama dengan Kementerian Investasi/BKPM, yang nantinya akan digunakan sebagai panduan oleh negara-negara G20.
Baca juga: Menteri Investasi: urus izin UMKM paling cepat 30 menit dan gratis
Sekretaris Jenderal UNCTAD Rebeca Grynspan menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Menteri Investasi atas dukungan dan solidaritasnya terhadap negara berkembang lainnya.
Rebeca menyampaikan bahwa Kompendium Bali ini memuat berbagai pengalaman yang relevan terkait promosi investasi berkelanjutan dari seluruh negara G20 dan negara mitra lainnya dan akan menjadi dasar bagi para pembuat kebijakan dari berbagai negara anggota G20 untuk menyusun strategi promosi investasi serta cara mempromosikan jenis investasi yang tepat untuk pembangunan berkelanjutan.
"Kompendium ini hadir di waktu yang tepat saat dunia berada dalam krisis, ketimpangan yang parah, dan ketidakstabilan yang kronis. Kompendium ini menawarkan solusi cerdas untuk tantangan investasi yang kita hadapi," ungkap Rebeca.
The G20 Compendium on Promoting Investment for Sustainable Development (Bali Compendium) disiapkan UNCTAD berisi rangkuman kebijakan investasi di sektor-sektor kunci untuk mendukung promosi investasi demi pembangunan berkelanjutan.