Manado (Antara Bali) - Sebanyak 10 orang warga Manado meninggal dunia akibat rabies selang Januari-September 2012 karena terlambat mendapatkan penanganan medis pascagigitan anjing yang positif rabies.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Manado Ricky Poli di Manado, Minggu, mengatakan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan korban tak memantau kondisi anjing yang menggigitnya sehingga tidak langsung divaksin.
Korban yang meninggal tesebut tersebar di wilayah Kecaatan Tikala, Wanea, Tuminting dan Mapanget, kata Poli.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian dan Peternakan Manado Vouke Komansilang mengatakan, secara umum, kasus rabies di Manado tertinggi kedua di Sulawesi Utara, setelah Minahasa.
"Dalam tahun ini, kasus gigitan anjing yang dilaporkan sebanyak 178 kali, 87 di antaranya positif rabies dan 10 orang yang digigit meninggal dunia," katanya.
Populasi anjing di kota ini mencapai 21.750 ekor dan tersebar di 11 kecamatan, dan kebiasaan sebagian masyarakat tak mengikat anjing peliharaannya sehingga berisiko tertular dan menularkan virus rabies.(*/M038/T007)
10 Warga Tewas Terserang Rabies
Minggu, 21 Oktober 2012 16:19 WIB