Dahlan Tetapkan Saiful Hadi Dirut ANTARA

Jakarta (Antara Bali) - Menteri BUMN Dahlan Iskan menetapkan Saiful Hadi sebagai Direktur Utama Perum LKBN ANTARA menggantikan Ahmad Mukhlis Yusuf yang telah habis masa jabatannya.
       
"Sudah ditetapkan Senin (8/10), tinggal pelantikan saja," kata Dahlan, usai Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Gedung Danareksa, Jakarta, Selasa.
        
Menurut dia, penetapan Saiful Hadi sebagai nakhoda Kantor Berita Indonesia itu karena yang bersangkutan memiliki nilai terbaik dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).
        
Salah satu putra mantan Ketua Umum PBNU KH Idham Chalid itu sebelumnya menjabat Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA.
        
Sementara itu, empat nama lain yang bakal mendampingi Saiful Hadi adalah Akhmad Kusaeni yang sebelumnya menjabat Wakil Pemimpin Redaksi, Endah Sri Wahyuni mantan GM Keuangan, Naufal Mahfudz sebelumnya GM SDM dan Umum, dan Hempi N Prajudi sebelumnya menjabat Kepala Divisi IMQ.
       
"Posisi atau jabatan keempat nama tersebut saya tidak tahu. Saya serahkan kepada Direktur Utamanya," kata Dahlan.
        
Dia berharap para direksi tersebut bisa membawa perusahaan ke arah yang lebih baik lagi. "Saya latar belakangnya media, jadi saya serahkan sepenuhnya kepada teman-teman ANTARA untuk maju. Saya tidak minta atau memberikan target ini dan itu, tapi sepenuhnya berada di tangan para direksi tersebut," ujarnya.
        
Dahlan juga menambahkan bahwa ANTARA ke depan harus bisa lebih maju dari yang telah dicapai sekarang ini.
        
"Jangan ada anggapan bahwa ANTARA ke depan akan mendapat pertolongan atau dewa penyelamat bagi perusahaan. Teman-teman ANTARA sendirilah yang bisa membuat perusahaan lebih maju," tegasnya.
       
Terkait formasi direksi Perum LKBN ANTARA tersebut, Dahlan mengatakan ini dirinya sudah berbicara kepada calon Dirut sehingga tidak akan ada lagi konflik.
       
"Saya tidak tahu apakah tim yang terbentuk merupakan "Dream Team" atau tidak. Tapi yang pasti sudah ada satu tim sehingga tidak ada alasan untuk tidak kompak," ujarnya.(*/M038/T007)