Bandung (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut sistem digitalisasi pasar tradisional bisa meningkatkan pesanan pembeli kepada para pedagang sebesar 59 kali lipat dibandingkan sebelumnya.
Menurut dia, sistem digitalisasi atau perdagangan secara daring bisa mempermudah interaksi antara pedagang dan pembeli. Sistem digitalisasi pasar itu pun, lanjutnya, menjadi salah satu tugas dari Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Jadi ini lebih efisien, lebih mudah, ibu-ibu bisa nggak datang ke pasar tapi belanjaannya datang ya, ini bisa menjadi percontohan," kata Mendag Zulkifli Hasan usai meninjau Pasar Baru Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin.
Dalam upaya transformasi pasar tradisional itu, ia menargetkan ada satu juta pedagang yang menggunakan sistem tersebut. Dia pun berharap kisah sukses pasar yang menggunakan sistem digital itu agar ditularkan ke pasar-pasar lainnya.
"Kementerian Perdagangan, targetnya itu sejuta pemberdayaan, pemberdayaan pedagang," kata Mendag.
Sejak tahun 2021 sejumlah pedagang di Pasar Baru Cicalengka bekerja sama dengan platform Tokopedia berdagang secara digital. Menurutnya, penggunaan sistem tersebut juga mempermudah proses promosi kepada masyarakat.
Dia pun berharap sistem digitalisasi pasar tradisional itu bisa diterapkan di seluruh wilayah di Pulau Jawa untuk tahap pertama.
Nanti sistem tersebut bisa diterapkan di pulau-pulau lainnya.