Gianyar, Bali (ANTARA) - Pemerintah kabupaten Gianyar, Bali, terus mengampanyekan pencegahan kekerasan terhadap anak dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) untuk meningkatkan makin banyak sekolah yang mendapat predikat ramah anak.
“Peran Bapak Ibu (adalah) bagaimana guru-guru di lingkungan sekolah bisa mewujudkan sekolah ramah anak, sehingga nanti peran civitas akademika di sekolah, baik infrastrukturnya, harus bisa mewujudkan yang namanya ramah anak,” kata Kepala Dinas P3AP2KB, Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu, dalam siaran pers Diskominfo Gianyar, Kamis.
Kabupaten/kota layak anak artinya bagaimana sistem perencanaan pembangunan yang terintegrasi melibatkan seluruh stakeholder dan dilaksanakan secara terus-menerus sehingga pemenuhan hak anak dan perlindungan anak itu bisa diwujudkan.
Mengingat siswa SMP merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju remaja. Kabupaten layak anak, juga harus didukung oleh sekolah layak anak yang mendorong civitas akademika untuk mewujudkan sekolah ramah anak sehingga anak merasa nyaman belajar di sekolah.
Baca juga: Menteri PPPA tetapkan Dawan Klod-Nyalian jadi Desa Ramah Perempuan-Anak
Caranya, metode pembelajaran hendaknya seorang guru dapat membantu siswa menemukan bakatnya dan mengantarkannya untuk menggapainya.