Jakarta (Antara Bali) - Pengamat Energi dari Reformer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan rencana pemerintah untuk menaikkan tarif tenaga listrik (TTL) bukan prioritas utama.
"Menurut skala prioritas, untuk menaikkan tarif bukan pada listrik akan tetapi justru pada BBM," kata Komaidi saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut Komaidi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) lebih diprioritaskan terlebih dahulu daripada kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) karena penekanan subsidi yang akan diraih pemerintah lebih besar.
Selanjutnya, menurut dia, penghematan subsidi listrik masih bisa dilakukan dengan mengatur kembali manajemen perusahaan listrik negara (PLN) dengan mengurangi konsumsi bahan bakar minyak serta menambah bahan bakar gas, batu bara, ataupun energi yang terbarukan.
"Kalau soal listrik masih bisa dicarikan solusinya sedangkan BBM masih berat karena mahalnya impor," katanya.(*/T007)