Denpasar (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar, Bali menyiapkan berbagai langkah guna mendukung stabilitas harga kebutuhan pokok dan inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru 2022 di tengah pandemi COVID-19.
Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa pada rapat menjelang perayaan keagamaan tersebut di Denpasar, Rabu, mengatakan optimalisasi 4K, terdiri atas ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif masih menjadi ujung tombak pengendalian inflasi.
Ia menjelaskan pelaksanaan pertemuan kali ini untuk menguatkan soliditas antara anggota TPID serta pemangku kepentingan pendukung dalam menjaga stabilitas harga sekaligus memulihkan kondisi perekonomian dari dampak pandemi COVID-19.
"Berbagai strategi pemulihan perekonomian sudah dilaksanakan dalam upaya mendorong perekonomian Kota Denpasar agar bisa tumbuh positif, kendati dalam kondisi pandemi COVID-19," ujarnya.
Namun demikian, kata Arya Wibawa, sebagai upaya mengendalikan inflasi dan pemulihan ekonomi menjelang Natal dan Tahun Baru 2022 di tengah situasi pandemi COVID-19 yang belum memiliki kepastian, diperlukan sinergi berbagai pihak terkait.
Ia mengatakan peningkatan kebutuhan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2022 dapat berimplikasi kepada kelangkaan barang dan kenaikan harga.
Hal ini tentunya akan menjadi perhatian khusus TPID Kota Denpasar dengan mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menjaga stabilitas harga.
Ia menginstruksikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar menggencarkan monitoring harga bahan pokok, Dinas Perhubungan memastikan kelancaran distribusi pangan, dan Dinas Pariwisata meningkatkan promosi serta membangkitkan pariwisata agar jumlah wisatawan meningkat, serta Dinas Pertanian meningkatkan produk-produk pangan, terutama beras.
"Upaya ini akan terus kita optimalkan, selain menjelang Natal dan Tahun Baru, hal ini juga menjadi persiapan menjelang TPID Award Tahun 2022, karena itu optimalisasi program ketahanan pangan dan aplikasi 'online' agar dapat disosialisasikan sehingga bermanfaat bagi masyarakat," ucapnya.
Arya Wibawa menekankan kegiatan dan program pengendalian inflasi dibutuhkan sinergi, dukungan, koordinasi dan komitmen dari berbagai pihak.
Karenanya, seluruh OPD yang tergabung dalam TPID dapat melaksanakan kegiatan secara optimal dan tetap berpatokan kepada 4K.
"Kita perlu melakukan berbagai antisipasi dan percepatan dalam memulihkan ekonomi pada masa adaptasi kebiasaan baru, salah satunya adalah dengan menjaga harga-harga kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil (inflasi yang terkendali) dan daya beli masyarakat yang tetap terjaga," ujarnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala BPS Kota Denpasar Eman Sulaeman, Kepala Perum Bulog Provinsi Bali Mohamad Alexander, Perwakilan Bank Indonesia Donny Heatubun, Asisten Perekonomian dan Pembangunan AA Gde Risnawan, pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar, serta pemangku kepentingan tergabung dalam TPID Kota Denpasar.