Denpasar (ANTARA) - Tiga tim wirausaha muda akhirnya menjuarai ajang "Pertamuda Seed & Scale 2021" dan berhak mendapatkan penghargaan uang pembinaan sebesar Rp300 juta dari PT Pertamina (Persero).
Ketiga tim itu berasal dari kampus UI (Universitas Indonesia), Unair (Universitas Airlangga) Surabaya, dan UB (Universitas Brawijaya) Malang. Mereka lolos menjadi pemenang dalam ajang Kompetisi Ide Bisnis itu.
Sebelum lolos menjadi pemenang, mereka harus berjibaku mempresentasikan ide bisnisnya di hadapan dewan juri bersama 20 finalis lainnya pada Rabu, 1 September 2021 secara daring.
Dewan juri terdiri dari lima orang yaitu Mia Khrisna Anggraini (VP New Ventures PT Pertamina Persero), Komaidi Notonegoro (Founder Reforminer Institute), Dian Ono (Social Innovation Activist), Yan Rezky (Direktur Dreamwealth Enterprise) dan Inez Stefanie (Co Founder & Managing Partner Supernova Ecosystem).
"Meski di masa pandemi, semua produktif, menghasilkan karya yang inovatif. Meskipun tidak bisa dilaksanakan secara tatap muka, namun tidak mengurangi esensi kegiatan. Kami lakukan kegiatan ini secara daring karena mengikuti peraturan pemerintah terkait PPKM," kata Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat.
Baca juga: 2.025 Peserta dari 34 provinsi berebut Top 50 Pertamuda
Ia mengatakan tim dari kampus UI bernama Tekpang mempresentasikan ide bisnis tentang alat teknologi tepat guna pembuatan pupuk nitrat cair sebagai solusi penguatan ketahanan pangan pasca pandemi COVID-19. Ide bisnis yang dipaparkan berupa alat berbasis teknologi "contact glow discharge electrolysis" sebagai teknologi terbarukan, murah, dan ramah lingkungan dalam pembuatan pupuk nitrat sebagai solusi atas kelangkaan pupuk di masa pandemi.
Sedangkan tim dari kampus Unair Surabaya dengan nama Analitica membawa ide bisnis tentang "platform tryout online" yang dirancang khusus untuk mempersiapkan seleksi masuk CPNS dan PPPK, UTBK SBMPTN, seleksi kedinasan, dan olimpiade.
Kemudian tim dari kampus UB Malang dengan nama "Chickin" mengusung ide bisnis tentang ketahanan pangan nasional. Hal ini menjadi begitu penting, mengingat masih banyak masyarakat yang kurang mengonsumsi daging.
Micro Climate Controller Apps hadir sebagai solusi IoT peternakan ayam agar lebih produktif dan efisien yang membantu peternak mengoperasikan manajemen kandang yang cerdas dan membuat rasio konversi pakan ternak menjadi daging (FCR) optimal dengan cara mengurangi jumlah pakan yang terbuang sia-sia dan meningkatkan pendapatan peternak.
Micro Climate Controller juga menyediakan laporan panen melalui aplikasi (keuangan, DOC dan catatan pakan, stok, serta administrasi) untuk membantu integrator dalam model inti-plasma mengumpulkan data report kandang.
Baca juga: Menteri BUMN: Pertamina masuk Fortune Top 500 berkat kerja keras
Penilaian dewan juri merujuk pada aspek orisinalitas dan kebaruan ide, argumentasi, menjawab kebutuhan sebagian besar pengguna dan bisa menjadi solusi yang berkelanjutan, bisa menjadi sebuah produk atau jasa yang bisa diwujudkan dan dikembangkan serta memiliki aspek nilai ekonomi yang menguntungkan dan pengembangan dalam waktu cepat.
Awalnya, ajang Kompetisi Ide Bisnis Pertamuda (Pertamina Muda) Seed & Scale 2021 khusus untuk mahasiswa ini diikuti oleh 2.025 tim dari kampus seluruh Indonesia. Namun setelah melalui tahap kurasi, sebanyak 50 tim dari 23 kampus lolos sebagai finalis untuk mengikuti tahapan demoday.
Tahapan demoday diawali dengan workshop bisnis selama empat kali. Kemudian dalam demoday selama tiga hari yang dipandu para mentor dari kalangan praktisi dan pakar bisnis, mereka digembleng, diinterview dan digali lebih dalam ide bisnisnya. Terjadi diskusi dan perdebatan yang panjang dalam tahapan ini.
Tim mentoring meneliti satu per satu ide bisnis masing-masing tim. Setelah melalui pedebatan yang alot di dalam tim mentoring, akhirnya diputuskan Top 20. Ke-20 tim ini masuk ke tahap penentuan. Mereka mempresentasikan ide bisnisnya di depan dewan juri untuk penentuan Top 3.
Fajriyah mengucapkan selamat kepada seluruh peserta, terkhusus bagi tim yang masuk Top 3. Ia berharap, ide bisnis yang digagas masing-masing tim segera dapat diwujudkan dan dikembangkan, dalam rangka menggeliatkan dunia usaha, menumbuhkan perekonomian masyarakat, mendapatkan keuntungan serta nilai manfaat, dan tentunya membuka lapangan kerja baru.
"Kami ucapkan selamat kepada para peserta. Mari terus berkarya dan bekerja demi kemajuan Indonesia. Sekali lagi, selamat bagi peserta dan generasi muda Indonesia," ujar Fajriyah.
Baca juga: BNI - Pertamina gandeng UMKM Ansor untuk genjot Pertashop dan Agen46
Ia meminta peserta yang tidak lolos menjadi Top 3 untuk tidak berkecil hati dan kehilangan semangat. Karena lolos menjadi peserta Kompetisi Ide Bisnis Pertamuda (Pertamina Muda) Seed & Scale 2021 saja sudah luar biasa. Masih bisa dicoba lagi di tahun depan.
Fajriyah pun berharap, ajang Kompetisi Ide Bisnis Pertamuda (Pertamina Muda) Seed and Scale ini dapat lebih mendekatkan sinergi Pertamina dengan perguruan tinggi yang selama ini telah dilakukan secara terus menerus. Baik lewat kontribusi pelaksanaan program pendidikan, bantuan pengadaan sarana dan prasarana, pembinaan sumber daya manusia serta kerjasama lainnya.
Fajriyah menegaskan, ajang Kompetisi Ide Bisnis Pertamuda (Pertamina Muda) Seed & Scale merupakan wujud komitmen Pertamina mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) point 8 yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak untuk semua.
Pertamina Muda, sambung Fajriyah, merupakan bagian dari komitmen Pertamina mengimplementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasional perusahaan. Implementasi ESG di seluruh lini bisnis, akan mendorong keseimbangan dan kelestarian alam, berkontribusi untuk penyediaan akses energi dan pemberdayaan masyarakat serta sekaligus melaksanakan tata kelola perusahaan dengan baik.
“Penerapan ESG secara terpadu akan menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan serta berdampak positif bagi perusahaan, masyarakat dan juga dunia,” kata Fajriyah.