Denpasar (Antara Bali) - Proyek penataan Jalan Gajah Mada yang dijadikan area wisata jalan kaki di ibu kota Provinsi Bali dengan biaya miliaran rupiah, menyebabkan arus lalu lintas bermasalah, walau Dinas Perhubungan Kota Denpasar menerapkan sistem buka-tutup.
"Sejak proyek penataan jalan protokol tersebut dilakukan dengan paving blok, lalu lintas bermasalah. Untuk itu agar segera dicarikan jalan keluar oleh instansi terkait," kata Ketua Komisi B DPRD Kota Denpasar Eko Supriadi, Rabu.
Menurut dia, sebelum melakukan proyek terlebih dahulu melakukan kajian komprehensif, sehingga tidak terjadi kemacetan lalu lintas di Kota Denpasar.
"Jalan Gajah Mada tersebut adalah di jantung Kota Denpasar. Semestinya sebelum berjalan proyek itu harus dikaji secara mendalam," kata politikus PDIP itu.
Menurut dia, seharusnya penutupan jalan hanya cukup dilakukan di perempatan Jalan Sulawesi-Gajah Mada-Kartini saja.
"Penutupan di sebelah timur di perempatan Arjuna-Gajah Mada-Sumatera tak perlu dilakukan. Terlebih proyek tahap pertama belum sampai ke sana. Harusnya itu dibuka. Maka masalah tidak separah sekarang," kata Eko mengusulkan.(LHS/T007)
Penataan Gajah Mada, Lalin Bermasalah
Rabu, 4 Juli 2012 18:09 WIB