Surabaya (ANTARA) - Pembetot bass band asal Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur Boomerang, Hubert Henry Limahelu meninggal dunia di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya, akibat sakit yang dideritanya, Sabtu.
"Rest in Peace. Selamat jalan Hubert Henry Limahelu. Semua kisah dan karyamu akan selalu menjadi warna untuk kami semua. Semoga kembali dalam lindungan Tuhan di Surga. Doa kami akan selalu menyertai," tulis akun instagram resmi band Boomerang, @boomerang_official.
Humas Rumah Sakit Husada Utama Surabaya Redita pun membenarkan kabar itu, dan menjelaskan bahwa pria berusia 53 tahun itu menghembuskan nafas terakhir pada pukul 08.15 WIB.
Baca juga: Penyair Umbu Landu Paranggi meninggal karena COVID-19
"Beliau meninggal dunia pada pukul 08.15 WIB pagi tadi," kata Redita.
Sepekan sebelumnya, Hubert Henry dilarikan ke RS Husada Utama setelah mengalami pecah pembuluh darah syaraf otak pada Selasa (13/4) dan sempat menjalani operasi.
"Jenazah sudah keluar dari rumah sakit. Kalau tidak salah disemayamkan di rumah keluarga," katanya.
Sementara itu, Henry bersama John Paul Ivan, Roy Jeconiah dan Farid Martin merupakan pendiri band rock asal Surabaya, Boomerang.
Boomerang menjadi salah satu band rock terkemuka di Indonesia, beberapa lagunya sempat hits antara lain Pelangi, Bawalah Aku, Satu, Kehadiranmu, Kisah, Oya, Kasih serta Bungaku.
Baca juga: Seniwati Betawi Omas berpulang
Sementara itu, saat Henry menjalani perawatan, beberapa musisi yang juga mantan personel Boomerang seperti Jhon Paul Ivan dan Roy Jeconiyah sempat melakukan konser amal secara virtual untuk kesembuhan Henry saat menjalani perawatan.
Konser amal itu didukung beberapa musisi rock Tanah Air dan disiarkan langsung melalui akun Instagram (IG).
Henry selain dikenal sebagai musisi, juga seorang aktivis sosial, dan menjabat sebagai pembina musik Yayasan Arek Lintang (ALIT) yang bergerak di bidang Perlindungan Anak.