Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan sejumlah wilayah perairan Indonesia berpeluang mengalami gelombang tinggi hingga empat meter selama dua hari hingga Kamis (8/10).
Terkait gelombang tinggi tersebut, BMKG di Jakarta, Rabu, mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi.
Gelombang tinggi terjadi karena adanya pusat tekanan rendah 1006 hPa di Laut China selatan. Didukung pola angin di wilayah Indonesia yang umumnya dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin 5-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Kepulauan Mentawai, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten, dan Perairan Merauke.
Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan, seperti Selat Malaka bagian tengah, Perairan timur Kepulauan Simeulue-Kepulauan Mentawai, Teluk Lampung bagian selatan, Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga.
Selain itu, juga terjadi di Selat Karimata, Laut Jawa, Perairan selatan Karimata, Perairan Kepulauan Kangean, Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Perairan selatan Pulau Sumba, Laut Sawu, Perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rote.
Ketinggian gelombang yang sama juga berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan NTT, Selat Makassar bagian selatan, Perairan selatan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, Perairan selatan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, Perairan selatan Pulau Yos Sudarso, Perairan Utara Jayapura-Sarmi, Samudra Pasifik Utara Halmahera, dan Papua
Sedangkan gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya, di antaranya adalah Selat Malaka bagian utara, Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, Perairan Pulau Enggano-Bengkulu.
Selain itu, juga terjadi Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Jawa-Pulau Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa - NTB.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan dan masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi.