London (Antara Bali) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Mari Elka Pangestu menyatakan sektor ekonomi kreatif Indonesia selain menawarkan potensi yang besar sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga menjadi suatu strategi "soft diplomacy" yang efektif.
Hal itu disampaikan Menteri dalam forum diskusi bertema "Indonesian Creative Economy as a Motor for Its Economic Growth" yang berlngsung di Gedung DGAP (German Council on Foreign Relations) di Berlin.
Sekretaris III-Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Berlin, Purno Widodo dalam keterangannya Minggu mengatakan bahwa forum diskusi tersebut dihadiri sejumlah pejabat pemerintah, politisi dan media massa Jerman serta para pemerhati Indonesia.
"Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari soft diplomacy Indonesia," ujar Mari Pangestu.
Menurut menteri, film-film Indonesia yang masuk dalam ajang Berlinale secara tidak langsung telah menyebarkan nilai-nilai Indonesia di Jerman.
Ia mengatakan, salah satu kekhasan yang dimiliki sektor ekonomi kreatif Indonesia adalah pemanfaatan pengetahuan lokal dan heritage yang dimiliki masyarakat Indonesia digabungkan dengan teknologi untuk menghasilkan produk baru yang memiliki nilai lebih, seperti film, musik, fashion, kerajinan tangan, desain, arsitektur, kesenian, dan kuliner. (LHS/T007)
Ekonomi Kreatif Bagian "Soft Diplomacy"
Minggu, 11 Maret 2012 17:47 WIB