Denpasar (ANTARA) - Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan tidak ada instruksi kepada warga setempat keluar rumah untuk bekerja atau beraktivitas secara normal di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
"Bali ini adalah salah satu daerah yang tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Maka aktivitas masyarakat di Bali ini sesungguhnya lebih longgar dibandingkan dengan daerah yang menerapkan PSBB. Kalau aktivitas yang lebih longgar ini kita wujudkan menjadi kerja yang lebih produktif dengan tetap menjaga disiplin yang kuat dalam protokol kesehatan ini, maka kita berharap menjadi lebih baik," kata Dewa Indra yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bali itu di Denpasar, Sabtu.
Hal itu, lanjut dia, karena pemerintah pusat sebenarnya ingin Bali bisa menjadi pemimpin untuk menormalisasi situasi ini.
Baca juga: Pemprov Bali tunjuk faskes uji swab untuk pelaku perjalanan
Namun, ia menegaskan bahwa Pemprov Bali dan Gugus Tugas berhati-hati dalam menyikapinya mengingat saat ini masih terjadi kasus transmisi lokal yang tumbuh dari hari ke hari yang harus diwaspadai.
Dewa Indra menambahkan kalau nantinya transmisi lokal tersebut bisa dihentikan maka daerah setempat bisa memulai melakukan produktivitas tersebut.
Pemerintah dan Gugus Tugas, ujarnya, tentu memahami bahwa dengan bekerja dari rumah dan tinggal di rumah yang sudah cukup lama, tentu menimbulkan kejenuhan dan bahkan juga menimbulkan hal-hal yang kurang positif dari sisi produktivitas, perputaran perekonomian dan lain sebagainya.
"Mari kita berupaya pastikan diri kita, keluarga kita, lingkungan kita, instansi kita, supaya kita bisa meningkatkan produktivitas di tengah situasi ini, tetapi kita bisa menjaga bahwa kita tidak terinfeksi COVID-19 dan kita juga tidak menyebarkan COVID-19 kepada pihak lain," ucap birokrat asal Pemaron, Buleleng itu.
Ia mengharapkan melalui upaya bersama maka produktivitas aman COVID-19 bisa diwujudkan di Bali.
Baca juga: Gugus Tugas Bali: 90 pasien positif COVID-19 masih jalani perawatan
Dengan demikian, katanya, antara dampak kesehatan dan ekonomi bisa dikendalikan pada situasi yang baik ke depan.
"Kemarin saya menjelaskan tentang 'tagline' Presiden Produktif dan Aman COVID-19. Pusat menghendaki Bali bisa memulai kehidupan 'new normal', tetapi saya sudah jelaskan bahwa kita di Bali belum bisa karena angka transmisi lokal masih bertumbuh dari hari ke hari," ujarnya.
Pihaknya berharap, kalau transmisi lokal sudah tidak ada lagi masyarakat Bali bisa mulai kehidupan normal secara bertahap.
Oleh karena itu, tidak benar bila dirinya mempersilakan masyarakat beraktivitas seperti biasa di luar rumah.
Sekda Bali: tidak ada instruksi warga bisa beraktivitas normal
Sabtu, 23 Mei 2020 21:55 WIB