Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster meresmikan beroperasinya dua laboratorium pemeriksaan PCR COVID-19 tambahan di Bali yakni Laboratorium PCR di RS PTN Universitas Udayana Jimbaran dan Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa Denpasar pada Rabu (6/5).
"Jadi bisa uji sampel 450 ya perhari. Karena ada di Sanglah digabung sama yang di (Universitas-red) Warmadewa. Laboratorium Unwar sendiri dengan menggunakan satu alat memiliki kapasitas 40 uji sampel per hari," kata Koster disela-sela acara peresmian kedua laboratorium PCR tersebut.
Dengan dua tambahan laboratorium itu, Bali memiliki tiga laboratorium pemeriksaan PCR. Sebelumnya sudah ada laboratorium di RSUP Sanglah Denpasar.
Baca juga: RS PTN Unud Bali siapkan uji sampel PCR
Setelah melihat langsung Laboratorium PCR RS PTN Unud, Gubernur Koster mengatakan, dengan dua unit alat, RS PTN Unud dalam satu hari bisa menguji sekitar 300 sampel swab.
"Saya kira ini satu penambahan yang sangat memadai karena kita selama ini uji swab-nya hanya di Rumah Sakit Sanglah, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama," ujarnya.
Gubernur mengatakan dengan beroperasinya ketiga laboratorium ini akan mempercepat pelayanan penanganan COVID-19, khususnya dalam upaya mengetahui apakah seorang yang sedang dikarantina positif atau negatif COVID-19. "Kalau hasilnya negatif, bisa cepat pulang," katanya,
Baca juga: RS PTN Unud sediakan 97 ruang isolasi COVID-19
Sementara itu, Rektor Universitas Udayana Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS (K) mengatakan, dengan mulai beroperasinya Laboratorium PCR RS Unud akan mempercepat penegakan diagnosis, memastikan apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak.
"Banyak hal yang bisa diefisiensikan, baik itu dari segi waktu menunggu pasien yang belum terkonfirmasi COVID-19, maupun untuk menunggu keputusan apakah pasien tersebut perlu dikarantina atau tidak," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, status orang dalam pengawasan (OTG) juga bisa diketahui dan dipastikan dengan lebih cepat, sehingga banyak hal menjadi sangat terbantu sekali.
Baca juga: Unud - Polda Bali targetkan produksi 10.000 liter bio-hand sanitizer
Prof Raka Sudewi mengapresiasi semua pihak yang memungkinkan hal ini terwujud, baik itu tim medis maupun pegawai RS PTN Unud dan Fakultas Kedokteran Unud. Ia juga berterima kasih kepada pemerintah yang sudah membantu menyediakan alat-alat laboratorium yang diperlukan.
"Saya sebagai Rektor Universitas Udayana mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk juga Pemprov Bali, yang sangat mendukung pelaksanaan penanganan COVID-19 di Universitas Udayana ini," ujarnya.
Dekan FK Unud Dr dr I Ketut Suyasa SpB SpOT (K) berharap penambahan alat PCR akan mempercepat diagnosis COVID-19. "Dengan diagnosis yang cepat dan penanganan yang tepat, mudah-mudahan kita bisa segera mengatasi pandemi COVID-19 di Bali," ujarnya, berharap.
Baca juga: 80 mahasiswa di rusunawa Unud terima bantuan langsung tunai
Tidak hanya meresmikan laboratorium Uji Swab RS PTN Unud, Gubernur Bali Wayan Koster pada hari yang sama juga meresmikan Laboratorium Uji Swab FKIK Universitas Warmadewa Denpasar.
Koster mengatakan dengan diresmikannya lab tersebut, menambah fasilitas penunjang penanganan COVID-19 di Provinsi Bali, terutama terkait mempercepat keluarnya hasil uji spesimen Swab yang selama ini membutuhkan waktu paling cepat dua hari karena hanya mengandalkan laboratorium milik RSUP Sanglah.
"Dengan berfungsinya laboratorium ini, kami berharap bisa mendukung pengujian spesimen swab, yang bisa mempercepat keluarnya hasil, sehingga bisa segera memberikan kepastian status terhadap pasien yang diambil spesimennya, apakah positif ataukah negatif. Jika statusnya sudah jelas, tentu protokol yang harus dijalankan berikutnya pun akan jelas, entah dirawat apabila positif, atau dilanjutkan karantina mandiri apabila statusnya negatif," kata Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.
Baca juga: Rektor Unwar minta mahasiswa percepat pembangunan desa
Didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, mantan anggota DPR RI selama tiga periode tersebut menjelaskan, laboratorium LKIK Univ Warmadewa bahkan sudah mulai beroperasi sejak 5 Mei dengan melaksanakan uji coba tes terhadap spesimen swab milik 40 pasien.
"Di sini tersedia satu alat uji coba spesimen Swab yang kapasitasnya untuk uji sekitar 40-an sampel, dan dari kemarin sudah mulai uji coba beroperasi. Untuk sementara hasil tes di sini selanjutnya tetap dikoordinasikan dulu dengan RS Sanglah. Jika sudah melaksanakan tes secara konsisten untuk beberapa kali, kami yakin nanti di sini bisa tes secara mandiri," ujarnya.
Dengan beroperasinya ketiga lab ini, kemungkinan nantijuga bisa langsung melakukan tes uji spesimen swab bagi pasien, tanpa harus melalui rapid test terlebih dahulu. Karena kalau rapid test, kan tetap harus tes swab untuk memastikan.
"Tambahan dua lab ini, sangat mendukung penanganan COVID-19 di Bali, agar lebih cepat terselesaikan penyelesaiannya," kata Gubernur Koster seraya menyampaikan saat ini Pemprov Bali juga sedang merencanakan lagi penambahan 1 lab milik Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang masih dalam tahap melengkapi alat-alat kesehatannya.
Hal senada disampaikan Rektor Universitas Warmadewa Dewa Putu Widjana, bahwa pembangunan lab tersebut merupakan salah satu upaya partisipasi mendukung pemerintah dalam mempercepat penanggulangan COVID-19 di Bali.
"Kami merasa bangga karena institusi kami sudah dipercaya oleh pemerintah dalam mendukung penanganan pandemi ini, selain juga bisa mewujudkan rasa empati kami terhadap apa yang kita alami bersama ini. Semoga manfaatnya bisa dirasakan seluruh masyarakat Bali," ujarnya.
Dukungan juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, Dr Drs AA Gede Oka Wisnumurti yang menjelaskan bahwa di Universitas Warmadewa sejak awal terjadinya pandemi virus corona di Bali telah membentuk satuan tugas COVID-19, yang bergerak di dua sisi yakni di bidang kesehatan dan jaring pengaman sosial dengan menyalurkan bantuan-bantuan kepada masyarakat terdampak. Dia pun setuju dengan pembangunan 2 lab tambahan sebagai jaminan kepada masyarakat dalam penyiapan uji lab yang cepat dan lengkap.
"Pembangunan dua laboratorium ini merupakan langkah bagus dari pemerintah dalam hal memberikan kepastian dan jaminan kepada masyarakat, paling tidak dalam konteks uji lab yang lebih representatif," jelasnya seraya mengajak seluruh masyarakat untuk melawan penyebaran COVID-19 dengan tetap disiplin mengikuti protokol yang diterapkan pemerintah.