Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyambut baik keputusan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) yang kembali memangkas suku bunga acuan Fed Fund Rate karena akan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia.
Sri Mulyani mengatakan putusan The Fed akan menjadi sentimen positif bagi negara-negara "emerging market" yang paling terdampak pada pengetatan kebijakan The Fed pada 2018 karena suku bunga acuan yang rendah akan memberikan ruang untuk menggenjot perekonomian.
“Jadi penurunan ini memberikan 'space' kepada semuanya, termasuk Indonesia untuk bisa menggunakan momentum ini dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi,” katanya saat acara CEO Networking 2019, di Hotel RitzCarlton, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, penurunan suku bunga acuan The Fed akan mampu menggenjot pertumbuhan di sektor investasi sebab kebijakan itu akan diikuti oleh bank sentral negara lain dan dampaknya akan mulai terlihat pada akhir 2019.
Ia melanjutkan, dampak positif dari kebijakan The Fed tersebut akan semakin terasa untuk sektor investasi jika China dan Amerika Serikat bisa segera menemukan kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang.
"Penurunan suku bunga kan berarti cost nya menjadi lebih rendah. Kita berharap tentu momentum itu akan muncul pada 2019 akhir dan akan terus dijaga pada 2020,” ujarnya.
The Fed baru saja memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 1,50-1,75 persen pada Kamis (30/10). Pemangkasan tersebut menjadi yang ketiga kalinya dilakukan The Fed sepanjang 2019.
Sementara itu, data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pada kuartal III 2019 realisasi investasi Indonesia mencapai Rp205,7 triliun atau meningkat 18,4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 yaitu Rp173,8 triliun.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp100,7 triliun atau naik 18,9 persen dari tahun sebelumnya yaitu Rp84,7 triliun. Sedangkan untuk Penanaman Modal Asing (PMA) Rp100,5 triliun atau naik 17,8 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp89,1 triliun.
Dari jumlah realisasi investasi itu, tenaga kerja Indonesia yang terserap sebanyak 212,58 ribu orang yaitu terdiri dari 109,47 ribu orang pada proyek PMDN dan 103,10 ribu orang pada proyek PMA.