Denpasar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali menyatakan Pura Luhur Puncak Kedaton dalam kondisi aman dan terhindar dari api, meskipun terjadi kebakaran di puncak Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, pada Senin (12/8) malam yang membakar kawasan hutan dan lahan sekitar 300 meter persergi.
"Pura Luhur Puncak Kedaton aman dan terhindar dari api. Posisi api di sekitar barat daya Bale Semanggen, terdapat tiga pelinggih (tempat suci) serta di bagian Utama Mandala terdapat Pelinggih Bebaturan, semuanya aman jauh dari api," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin, di Denpasar, Selasa.
Rentin mengemukakan, Senin (12/8) malam sekitar pukul 21.30 Wita diinformasikan terjadi kebakaran di Puncak Gunung Batukaru, di Desa Wongaya Gede, Kabupaten Tabanan. Di Gunung Batukaru dengan ketinggian 2.200 meter dari permukaan laut (mdpl) itu juga terdapat Pura Sad Kayangan Pura Luhur Batukaru yang diyakini merupakan stana Dewa Mahadewa dan juga terdapat Pura Luhur Puncak Kedaton.
Beberapa masyarakat terdekat melihat adanya titik api di puncak, bahkan beberapa masyarakat di daerah Mengwi - Badung melihat langsung adanya api tersebut mengingat Gunung Batukaru nampak jelas di arah barat dari beberapa desa di Kecamatan Mengwi.
Paku mas (tanaman hutan) yang lapuk dan cenderung kering, lanjut Rentin, diduga pemicu kebakaran karena sangat riskan terbakar. Warga masyarakat sebagai relawan yang melakukan penanganan juga ikut berupaya memadamkan api dengan upaya pemutusan api agar tidak meluas.
Masyarakat sebelumnya berkumpul hingga tengah malam di lokasi kejadian, serta beberapa pejabat hadir melakukan peninjauan dan berbaur dengan masyarakat diantaranya Kalaksa BPBD Provinsi Bali Made Rentin, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Sekda Tabanan, Asisten II, Wakapolres, Camat Penebel, dan Jero Bendesa Adat, serta dari unsur Relawan (Orari dan RAPI).
Hingga Selasa (13/8) pagi, sebagian besar api sudah padam tetapi sekam atau masih ada di beberapa titik, sehingga kelompok yang bertugas malam bergantian dengan kelompok lain yang bertugas pagi. Data yang berhasil dihimpun di lapangan, terdapat beberapa kelompok sudah mendaki ke Puncak untuk melakukan penanganan atau pemadaman diantaranya 15 orang berangkat dari Jatiluwih, dari Batukaru 5 kelompok sekitar 60 orang, dan dari Pujungan sekitar 24 orang.
BPBD Provinsi Bali juga mengirimkan beberapa bantuan logistik untuk kebutuhan masyarakat dan petugas pemadam, juga dukungan APD (alat pelindung diri) berupa masker serta peralatan pemadaman api seperti cangkul dan sabit yang dipergunakan untuk memutus semak agar api tidak meluas. "Kebakaran di Gunung Batukaru ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa," ucap Rentin.