Denpasar (Antaranews Bali) - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mendorong keterlibatan seluruh industri untuk mengoptimalkan program magang yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia khususnya di regional Asia Tenggara.
"Pemerintah menyiapkan keterampilan tenaga kerja untuk bisa masuk pasar kerja dalam dan luar negeri," katanya dalam keterangan pers yang diterima dari panitia "Bali Informal Meeting" di Denpasar, Bali, Minggu.
Saat menghadiri "Bali Informal Meeting" di Nusa, Bali (24/11), Hanif menjelaskan tahun ini pemerintah bersama dengan kalangan industri seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melaksanakan kegiatan magang bagi sekitar 170 ribu tenaga kerja.
Tahun 2019, lanjut dia, pemerintah menggenjot jumlah peserta yang ikut pemagangan menjadi sekitar 400 ribu orang untuk mendorong kualitas SDM tenaga kerja Indonesia.
Sektor yang melakukan kegiatan itu beragam mulai dari otomotif, industri makan dan minum hingga sektor informasi teknologi.
Ia optimistis dengan program tersebut SDM Indonesia mampu bersaing dan merebut pasar baik dalam dan luar negeri khususnya pada tataran regional ASEAN.
"Konsep pasar kerja sekarang sudah terintegrasi antara pasar kerja dalam dan luar negeri sudah menyatu," ucapnya.
Pemerintah, lanjut dia, juga menggenjot pendidikan dan pelatihan atau vokasi agar tenaga kerja Indonesia memiliki keterampilan yang lebih memadai.
Hal itu ditingkatkan, kata dia, mengingat dari 131 juta angkatan kerja, 58 persen di antaranya merupakan tenaga kerja lulusan SD-SMP.
Kementerian Tenaga Kerja, ucap dia, memiliki program "triple skilling" yakni program yang memfasilitasi keterampilan tenaga kerja, peningkatan keterampilan bagi tenaga yang sudah memiliki keterampilan dan program "reskilling" atau perubahan keterampilan.
Hanif hadir dalam "Leaders Meeting of ASEAN Trade Union Council" serangkaian "Bali Informal Meeting" yang diselenggarakan oleh ASEAN Trade Union Council (ATUC) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
"Kami harap acara ini bisa melahirkan terobosan pemikiran terutama menghadapi perubahan dunia kerja yang masif," ucap Hanif. (ed)