Denpasar (Antaranews Bali) - Sejumlah perbankan di Bali optimistis penyerapan kredit di daerah setempat berpeluang tumbuh di atas 10 persen seiring membaiknya kondisi Gunung Agung dan banyaknya kegiatan berskala internasional di Pulau Dewata yang turut mendorong ekonomi setempat.
"Realisasi kredit akan tumbuh membaik seperti proyeksi kami hingga akhir 2018," kata Kepala Bank Danamon Regional Bali dan Nusa Tenggara I Gusti Agus Indrawan di Denpasar, Rabu.
Pihaknya mencatat hingga Juni 2018 realisasi pembiayaan di wilayah kerja bank itu mencapai Rp2,12 triliun atau meningkat 4,81 persen dibandingkan kondisi sama tahun lalu yang mencapai Rp2,03 triliun.
Secara nasional, sebagian besar realisasi pembiayaan kepada debitur terserap untuk sektor kredit pemilikan rumah (KPR) dan usaha kecil menengah (UKM).
Optimisme juga diakui Manager Bank Mega Bali dan Nusa Tenggara Ardhana Febrianaji yang mengaku kredit diproyeksikan tumbuh 10 persen.
Sebagian besar kredit, kata dia, diserap sektor ritel atau perdagangan dan pariwisata sesuai dengan inti bisnis yang paling banyak ada di Bali.
"Dunia usaha dan kondisi ekonomi Bali semakin membaik pascaerupsi Gunung Agung. Gempa yang terjadi di Lombok diyakini tidak akan memengaruhi perekonomian Bali," ucapnya.
Otoritas Jasa Keuangan mencatat selama semester pertama tahun ini penyaluran kredit mencapai Rp83,9 triliun atau naik dari Desember 2017 yang mencapai Rp82,6 triliun.
Penyaluran kredit terbesar di Bali yaitu penerima kredit bukan lapangan usaha mencapai 38,06 persen, perdagangan besar dan eceran 31,62 persen dan penyediaan akomodasi, makanan dan minuman yaitu 8,90 persen.
Sementara itu Bank Indonesia Bali melalui kajian ekonomi dan keuangan regional edisi Mei 2018 menyebutkan pertumbuhan ekonomi di Bali pada triwulan III 2018 diperkirakan akan mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Ekonomi Bali diperkirakan akan tumbuh dalam kisaran 6-6,4 persen pada triwulan ketiga ini dan secara keseluruhan tahun 2018 diperkirakan akan tumbuh dalam kisaran 5,9-6,3 persen.
Bank sentral itu menyebutkan pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga ini didorong oleh peningkatan kinerja semua komponen utama meliputi konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor.
Sejalan dengan itu, akselerasi ekonomi Bali pada triwulan III 2018 dari sisi lapangan usaha terutama didorong oleh peningkatan kinerja lapangan usaha penyediaan akomodasi makan-minum, perdagangan besar dan eceran, transportasi dan pergudangan, konstruksi serta industri pengolahan.(WDY)