Bogor (Antaranews Bali) - Salah satu perilaku yang kerap dilakukan pengguna kendaraan bermotor adalah mencampur bahan bakar minyak (BBM) yang memiliki takaran oktan berbeda, misalnya jenis Premium dengan Pertalite atau Pertamax.
Commercial Fuel Marketing PT Pertamina (Persero), Indra Pratama, mengatakan jenis-jenis BBM itu jika dimasukkan ke dalam tangki kendaraan akan tetap tercampur dengan baik, kendati cara itu tidak direkomendasikan karena pengguna tidak akan merasakan manfaat dari jenis bahan bakar itu.
"Mencampur BBM daapat dilakukan dan akan bercampur dengan baik. Mencampurkan jenis Premium dengan Pertamax sekalipun, tetap bisa tercampur tetapi itu tidak direkomendasikan," jelas Indra pada acara Obrolan Ringan Seputar Otomotif yang digelar Forum Wartawan Otomotif (Forwot) di Bogor, Jawa Barat, Senin.
"Tetapi, setiap jenis BBM punya karakteristik sendiri-sendiri. Kalau ingin merasakan manfaat maksimal, tentunya jangan dicampur karena tidak akan maksimal," kata dia.
Indra mengatakan jika ingin menggunakan jenis BBM yang berbeda, misalnya dari Pertalite naik ke jenis Pertamax, sebaiknya dilakukan tidak dengan mencampur, melainkan menghabiskan dahulu sisa bahan bakar sebelumnya kemudian diisi dengan Pertamax.
"Kalau mau ganti-ganti, dikuras dahulu baru terasa. Kalau campur-campur tidak akan terasa," katanya.
Ia menegaskan bahwa untuk mendapatkan performa kendaraan terbaik, penggunaan bahan bakar harus disesuaikan dengan sepesifikasi mesin kendaraan.
Untuk itu, penggunaan Pertamax Tubro pada motor bebek biasa atau memakai jenis bahan bakar biasa pada mobil-mobil turbo atau sport tentu tidak tepat. (WDY)
Bolehkah mencampur Premium, Pertalite dengan Pertamax?
Senin, 26 Maret 2018 16:59 WIB